BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi penuhi janjinya untuk menyaksikan Persiba Balikpapan secara langsung bertanding. Berlangsung di Lapangan Benteng Seminyak, Minggu (26/5) kemarin, orang nomor satu Kota Minyak tersebut memberikan suntikan motivasi bagi Beni Oktovianto cs. Wahasil, kemenangan 3-0 didapat saat bersua Porprov Bali.
Saat diwawancarai, Rizal menilai awalnya kedatangan Gede Widiade yang mengelola Persiba musim ini hanya sebagai bentuk penyelamat terhadap tim. Sebab, pasca mundurnya pengelola sebelumnya, sangat sulit untuk bisa mendapatkan penggantinya. ”Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Pak Gede. Kemarin jujur panik karena tidak ada pengelola. Karena Pemkot tidak bisa menangani secara langsung. Makanya benar-benar mencari penyelamat. Dan alhamdulillah Pak Gede mau menyelamatkan tim ini,” kata Rizal, kemarin.
Melihat kondisi itu, Rizal pun awalnya tidak memberikan target tinggi terhadap manajemen. Namun karena semangat yang diberikan Gede Widiade. Ditambah pengalamannya di sepakbola Indonesia, tidak ada salahnya bila Liga 1 harus diwujudkan musim ini. ”Kehadiran Pak Gede sekaligus melanjutkan perjuangan pelatih terkenal Ronni Pattinasarany dan Pak Syarifuddin Yoes saat menjadi walikota. Keduanya lah yang membawa Persiba berjaya di sepakbola nasional. Nah, berharap Pak Gede bisa melanjutkan itu,” harapnya.
Dijelaskan, tanpa adanya bantuan lagi dari pemerintah daerah untuk sebuah klub, rasanya sangat sulit untuk tim itu sendiri. Karena tidak ada klub sepakbola di Indonesia yang bisa profesional. Termasuk di Kaltim, baik Borneo FC maupun Mitra Kukar, tentu bakal kesulitan membiayai pengeluaran bila melihat ekonomi saat ini. Teruama perusahaan tambang yang belakangan menurun. ”Ditambah orang tidak banyak memperhatikan sepakbola. Salah satunya Bontang yang tidak ada lagi. Jadi tidak gampang mengurus sepakbola,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, Rizal pun mengakui bila pernah menyampaikan keinginannya agar Pemkot kembali bisa membantu sebuah tim kepada Presiden Joko Widodo. Meski tidak 100 persen, namun masih bisa dibantu melalui dana APBD. ”Presiden sempat setuju dan sempat sebut angka sampai Rp 5 Miliar untuk bantuan. Semoga saja bisa terealisasi. Saat dilantik lagi, Kepres bisa dikeluarkan,” harapnya. (ham/san)
