Anak Tidak Taat, Bisa Jadi Kesalahan Ortu

- Senin, 27 Mei 2019 | 11:09 WIB

BALIKPAPAN--Ngaji Bareng Ustaz (NBU) MUI Balikpapan pada Sabtu (25/5) lalu bertempat di masjid Al Muqorrobbun KM 12,5 Jalan Soekarno Hatta Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara.

Para jamaah masjid hadir di masjid Al Muqorrobbun yang berdekatan dengan  jalan tol Balikpapan Samarinda  khidmat mendengarkan tausiyah Dr H Sartono, pengurus MUI Bidang Dakwah yang membahas merubah karakter anak dengan doa yang dipandu Drs HM Sa'ad Aly.

Sementara itu dalam kegiatan ini, turut pula hadir ketua komisi dakwah MUI H Darwis SPdI, perwakilan  Lurah Karang Joang, dan pengurus MUI lainnya.

Kegiatan NBU Ramadan 1440 H yang didukung Baznas Kota Balikpapan, Pegadaian Syariah, Bank Syariah Mandiri, FKIP Uniba dan STAI Ibnu Khaldun serta media partner Balikpapan Pos.

Ustadz Sartono mengawali tausiyah dengan prolog anak diusia yang sudah aqil balig, tetapi tidak mau ngaji, salat bahkan puasa, jika menemui hal ini selaku orang tua (ortu), jangan langsung memarahi anak, atau bahkan melakukan tindakan fisik kepada mereka.

"Atas hal ini, selaku orang tua harus juga introspeksi, karena bisa jadi anak melakukan hal ini, bisa disebabkan dosa-dosa kita selaku orang tua yang telah lalu, ketidakfahaman ortu dalam mendidik anak ataupun ada makanan yang dimakan anak kita berasal dari harta yang haram, sehingga hal inilah yang menjadikan anak kita tidak taat," jelas Sartono.

Untuk itulah, melalui doa, orang tua dapat merubah karakter anak, seperti doa-doa yang ada di dalam Alquran, bahkan Nabi Muhammad SAW saat mengawali dakwah di Makkah, berdoa agar dua orang  pemuka kota tersebut, salah satunya dapat menjadi pendukung dakwah, antara Abu Jahal dan Umar bin Khattab. "Akhirnya Allah merubah karakter Umar bin Khattab sebagai penolong dakwah Rasulullah di kota Mekkah, semua terjadi karena faktor doa," terang Sartono kembali.

Beberapa doa yang disampaikan, dan dapat dipraktekkan untuk merubah karakter anak kita menjadi anak soleh, taat menjalankan perintah agama, seperti dalam surat Ibrahim (14) ayat 40, yang berbunyi Ya muqollibal qulub Tsabit qolbi ala dinni, artinya  tetapkan hati ku dan hati anakku dalam agama Mu.

"Juga dalam surat Al Imran ayat 38, yang artinya Ya Allah anugerahkan kepada kami anak yang baik, sesungguhnya engkau maha mengabulkan. Juga di dalam surat Luqman ayat 12 hingga 19,” ujar Sartono yang mengaku dirinya menjadi ustadz karena sebuah harapan dari ibunda tercinta.

Terutama surat ke-17 yaitu perintah kepada anak kita untuk salat dan menegakkan yang makruf (kebaikan) dan mencegah kemungkaran. Untuk itulah agar dosa-dosa dapat dihapuskan, manusia harus tobat seperti tobatnya nabi Adam AS kepada Allah dalam surat Al Araf ayat 23, yaitu Robbanaa dzolamnaa anfusanaa wa inlam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakunannaa minal khoosiriin.

"Artinya  Ya Allah, kami telah menganiaya diri kami sendiri,dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat pada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi, doa ini diucapkan sebagai bentuk tobat kepada kepada Allah," terang Sartono yang menyebut bahwa kumpulan doa-doa tersebut merupakan salah satu buku karya miliknya berjudul Membentuk Karakter Anak dengan Kekuatan Doa.

Usai tausiyah juga diberikan beberapa pertanyaan oleh pemandu acara, dan mendapatkan bingkisan dari Pegadaian Syariah Balikpapan.

Rencananya kegiatan NBU MUI pada Senin (27/5) setelah salat Zuhur akan digelar di Musala Al Maghfiroh kantor besar Pertamina RU V Balikpapan, dengan menghadirkan penceramah Prof Dr Yunahar Ilyas, Wakil Ketua Umum MUI pusat dan pimpinan PP Muhammadiyah. (***han)

 

 

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X