Kenali Rokok dan Permasalahannya

- Rabu, 29 Mei 2019 | 10:46 WIB

BERBAGAI alasan yang dijadikan dasar untuk memulai kebiasaan merokok tidak dapat dibenarkan. Hal ini dikarenakan alasan untuk tidak merokok jauh lebih kuat dibandingkan kebiasaan merokok itu sendiri. Alasan untuk tidak merokok ini sendiri bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk lingkungan dan orang lain.

Rokok adalah satu-satunya barang yang sah hukumnya dikonsumsi namun menyebabkan kematian pada setengah  hingga sepertiga penggunanya. Kematian dikarenakan rokok merupakan penyebab kematian terbesar di dunia, dimana penggunanya rata-rata meninggal 15 tahun lebih dini

Asap rokok yang yang terhirup sama dengan menghirup 4000 macam racun.

Sekitar 1,8 miliar pemuda berusia 10-24 tahun di dunia mengkonsumsi rokok, dimana 85% berada di negara berkembang.

Pada tahun 2000 kurang lebih 4 juta orang meninggal akibat rokok dan 50%nya terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Angka tersebut diprediksi akan meningkat lebih dari 2 kali lipat pada tahun 2020.

Indonesia menempati peringkat ke 3 sebagai negara perokok terbanyak di dunia dan angkanya terus meningkat, menurut WHO.

Menurut Depkes RI 10 persen dari seluruh total kematian yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya, sekitar 200.000 kematian, disebabkan oleh rokok.

Ada dua komponen utama dalam asap rokok, yaitu nikotin dan tar. Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok akan merangsang sebagian sel otak mengeluarkan zat dopamine yang akan mengalir dalam darah. Salah satu efek Dopamin adalah memerikan rasa nyaman, dan hal ini yang menyebabkan perokok menjadi ketergantungan dan kesulitan untuk meninggalkan kebiasaannya tersebut. Komponen utama kedua dalam asap rokok adalah Tar, terbentuk dari kurang lebih 4700 senyawa kimia yang terkandung dalam asap rokok. Komponen selanjutnya setelah nikotin dan tar adalah radikal oksidatif dan karbondioksida

Nikotin

Zat nikotin sendiri dapat meracuni saraf, meningkatkan tekanan darah, disebabkan penyempitan pembulu darah arteri dan ketagihan pada pemakainya. Rokok yang diproduksi di Indonesia kadar nikotinnya bervariasi antara 8 – 20 mg per batang, tergantung merk. Jika dalam sehari 4-6mg dihisap sudah dapat menyebabkan ketagihan.

Timah Hitam (Pb)

Sebatang rokok mengandung 0,5ug timah hitam, sedangkan sebungkus rokok (20 batang) akan menghasilkan 10ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20ug/hari.

Gas Karbonmonoksida (CO)

Untuk pernafasan yang baik haemoglobin seharusnya berikatan dengan oksigen, namun pada perokok bukan oksigen yang berikatan namun karbonmonoksida dalam asap rokok.

Tar adalah kumpulan beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan mengandung PHA (Polisiklik Hydrocarbon Aromatic) bersifat karsinogenik atau memicu tumbuhnya kanker. Tar akan membentuk endapan coklat pada permukaan gigi, saluran pernapasan dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg pada setiap batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg.

Halaman:

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X