Takdir Manusia Ditulis dalam Lauhul Mahfudz

- Rabu, 29 Mei 2019 | 10:47 WIB

BALIKPAPAN--Musala Al Magfiroh Kantor Besar Pertamina RU V menjadi tempat digelarnya Ngaji Bareng Ustaz (NBU) MUI Balikpapan pada Senin (26/5), dengan  menghadirkan Prof Dr Yunahar Ilyas, Pengurus MUI Pusat dan Muhammadiyah.

Turut hadir mendampingi Sekkum MUI Balikpapan, Drs HM Jailani dan pengurus MUI lainnya, H Darwis Ketua Komisi Dakwah MUI Balikpapan dan pengurus MUI lainnya. Turut hadir pula tim Pegadaian Syariah Balikpapan yang turut mendukung acara NBU Ramadan MUI Balikpapan, FKIP Uniba, BAZNAS Kota Balikpapan, STAI Ibnu Khaldun, dan media partner Balikpapan Pos.

Dalam tausiyahnya, Prof Yunahar Ilyas membahas tentang makna takdir kepada manusia di hadapan jamaah Musala Al Magfiroh. Diawali dengan cerita Khalifah Umar bin Khattab yang menunda perjalanannya ke suatu daerah yang sedang terkena wabah penyakit. Dan sahabat bertanya mengapa Khalifah menghindar dari takdir tersebut. "Oleh Khalifah Umar dijawab bahwa dirinya menunda perjalanannya  tersebut, bukan menghindar dari takdir, tetapi akan menjalani takdir Allah lainnya," ujar Prof Yunahar.

Oleh karena itulah, bahwa takdir menyangkut tiga waktu, yaitu apa yang sudah terjadi, yang sedang terjadi dan akan terjadi. "Oleh karena itulah untuk memahami takdir, harus melalui ilmu. Karena semua takdir untuk kita sudah dituliskan dalam lauhul mahfudz," ujar Yunahar.

Dan takdir yang terjadi pada manusia ada yang musayyar atau manusia tidak ada pilihan atas takdir yang terjadi pada dirinya.  "Seperti takdir kelahiran manusia, baik laki-laki dan perempuan tidak dapat memilih, juga warna kulit, ataupun ingin dilahirkan dari orang tua yang mana, manusia tidak ada pilihan," papar Prof Yunahar.

Hal kedua terkait takdir yaitu mukhayyar yaitu manusia mempunyai pilihan atas dirinya, misalnya memilih beriman atau kafir, manusia taat dan maksiat, atas pilihan  ini semua manusia akan mempertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT. "Oleh karena itulah manusia dan  orang beriman  dalam memahami takdir, tentunya tidak boleh berburuk sangka kepada Allah, jika takdir terjadi kita harus husnudzon dengan Allah," ujar Yunahar. Kegiatan Ngaji Bareng Ustadz akan dilanjutkan di rumah tahanan Balikpapan, pada Rabu (29/5) pagi. (***/han)

 

 

 

 

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X