BALIKPAPAN - Sang arsitek Salahudin punya gaya bermain dengan tipikal keras. Para pemainnya dituntut untuk bisa melakukan pressing selama 90 menit. Tentu, hal tersebut yang membuat pria berusia 40 tahun itu memilih pemain dengan tipe petarung. Terkhusus di lini belakang.
Ya Taufiq Kasrun, Dani Pratama, Imam Mahmudi dan Sahrul Kurniawan menjadi empat nama pengisi lini belakang Persiba. Jumlah tersebut telah komplet untuk bisa memberikan variasi di jantung pertahanan. ”Sudah lengkap, karakternya petarung semua. Sangat cocok dengan gaya bermain yang ingin diterapkan pada kompetisi nanti,” jelas Salahudin, Minggu (2/6) kemarin.
Kini, Salahudin pun tak perlu pusing lagi. Beda halnya sebelumnya, dimana posisi stopper kerap membuat permasalahan baru di tim kesayangan Kota Minyak tersebut. Lantaran pemain silih berganti keluar. Berawal saat hengkangnya Fandy Edy yang hanya bergabung kurang lebih satu pekan. Berlanjut dengan keluarnya Sunni Hizbullah lantaran tidak memiliki kepastian bersama manajemen sebelumnya.
Di sisi lain, kurangnya pemain stoper pun sempat membuat mantan juru taktik Madura FC tersebut menarik ke belakang Stevanus Bungaran yang notabene berposisi sebagai gelandang bertahan ”Sekarang Stevanus difokuskan kembali ke posisinya semula. Sewaktu-waktu pasti dibutuhkan ketika ada pemain yang mengalami akumulasi atau kondisinya kurang fit,” jelasnya.
Tak hanya bertipikal petarung, Salahudin menilai keempat pemain tersebut punya karakter berbeda-beda. Namun soal skill, mereka memiliki kemampuan yang sama rata. ”Tinggal menentukan saja siapa yang bakal masuk pemain inti. Semua diketahui pada latihan terakhir,” katanya.
Memang persoalan starting eleven, semua pemain punya kans besar tampil. Salahudin tidak memberikan garansi kepada satu atau dua pemain. Termasuk kepada mantan anak asuhnya di Madura FC musim lalu. ”Masih mau dilihat semua. Bakal kelihatan ketika dikumpulkan di Balikpapan nanti. Termasuk di posisi lain,” pungkasnya. (ham/san)