Sore Hari Harga Berpotensi lebih Murah

- Senin, 3 Juni 2019 | 11:27 WIB

BALIKPAPAN- Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat dalam menyambut lebaran untuk selalu menghadirkan beragam menu makanan khas tradisional seperti ketupat dan buras.
Momen tersebut kontan mendatangkan berkah bagi pedagang musiman yang berjualan daun pisang dan daun kelapa. Sebab, keduanya merupakan bahan penunjang untuk pembuatan kedua makanan tradisional yakni ketupat dan buras. Daun kelapa merupakan media untuk membungkus ketupat. Sedangkan daun pisang untuk membungkus buras dan lontong.

Eva, pedagang daun kelapa di kawasan Pandansari yang dijumpai Balikpapan Pos, Minggu (2/6) mengaku berjualan sejak Sabtu lalu. Dia sudah meraup angka penjualan yang cukup lumayan. "Dua hari sejak kemarin (Sabtu, Red) dan hari ini (kemarin, Red) total 1.500 batang," ujarnya di sela aktivitas berjualan.

Dia menjelaskan, tiap batangnya ada 60 lembar daun kelapa yang dapat dimanfaatkan. Dijual Rp 20 ribu per batang. Bahan baku tersebut didatangkan dari Tanjung Jumlai, Penajam Paser Utara (PPU). Dia memperkirakan, puncak permintaan terjadi H-1 lebaran.

"Tiap hari akan ramai terus sampai H-1 lebaran," ujar Eva yang berdomisili di Kampung Baru ini.

Setali tiga uang, Jumadil pedagang daun pisang yang berjualan secara musiman di kawasan yang sama mengaku mencatatkan transaksi cukup tinggi sejak hari pertama berjualan, Sabtu (1/6) lalu. "Kemarin (Sabtu, Red.) laku 60 bal. Hari ini (kemarin, Red) juga," ungkapnya.

Disebutkan, tiap 60 bal berisi 20 lipat daun pisang. Untuk daun pisang yang lebih tua dibandrol Rp 20 ribu per lipat, sedangkan daun pisang yang lebih muda dipatok dengan harga lebih mahal yakni Rp 25 ribu per lipat.

"Lebih murah, tahun lalu harganya Rp 50 ribu per lipat untuk daun yang muda, sedangkan yang tua Rp 40 ribu. Karena waktu itu barangnya langka," akunya.

Tapi kali ini harga lebih murah, karena pasokan tersedia dalam jumlah cukup. Kalau pun harga terkerek naik, itu karena didorong melejitnya permintaan. Adapun daun pisang yang dijual dipasok dari Long Kali, Kabupaten Paser.

Seraya memberi tips, Jumadil membocorkan harga yang dibandrol akan lebih murah saat sore hari. Tengok saja harga daun pisang yang lebih muda. Saat sore hari dijual Rp 20 ribu per lipat, sedangkan daun pisang yang lebih tua hanya Rp 15 ribu per lipat.

Melambungnya volume permintaan saat pagi hari dibanding sore hari yang membentuk perbedaan harga secara mencolok. Itu juga sekaligus untuk menjaga kualitas. Sebab, daun pisang yang dipasok dari luar kota, didatangkan setiap harinya.

"Siang berangkat subuh sudah tiba di sini. Setibanya di sana baru boleh dipetik kemudian dibawa langsung ke sini, enggak boleh langsung dipetik dan enggak boleh kelamaan di jalan, karena daun akan rusak," jelasnya.

Hari ini dan besok, diproyeksi sebagai puncak warga mencari daun pisang. Harganya pun berpeluang naik, tergantung tingkat permintaan. (dra/cal)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X