Lensa Kontak Mau Gaya Malah Buta

- Selasa, 11 Juni 2019 | 10:36 WIB

LENSA kontak adalah sebuah lensa buatan yang bening dan tipis, dipasang pada permukaan mata, umumnya untuk mengoreksi beberapa kelainan pengelihatan pada mata sebagai pengganti kaca mata pada rabun jauh atau dekat. Seperti pada penggunaan kaca mata, lensa kontak seharusnya juga diresepkan oleh dokter mata, karena setiap pemakaian lensa kontak pada dasarnya membutuhkan pemeriksaan dan pengukuran kekuatan lensa oleh dokter mata.

Secara umum, terdapat dua jenis lensa kontak, yaitu soft lens dan hard lens. Soft lens merupakan lensa kontak yang lunak dan lentur, sementara hard lens merupakan lensa kontak yang kaku.Hard lens yang paling umum digunakan adalah lensa yang kaku dan memiliki pori sehingga dapat terjadi penyerapan gas, disebut rigid gas permeable lens (lensa RGP) yang dapat menyalurkan oksigen melalui lensa ke permukaan mata, sehingga oksigenasi ke kornea lebih terjamin.

SedangkanSoft lenslebih praktis dan terbuat dari bahanyang lunak.Terdapat beberapa jenis soft lens tergantung dari pemakaiannya. Lensa harian (daily wear lens) hanya dapat dipakai sehari-hari, dan harus dilepas ketika tidur. Terdapat pula lensa jangka panjang (extended wear lens) yang dapat dipakai hingga seminggu dan tidak perlu dilepas saat tidur, tetapi perlu diperhatikan kebersihannya sehingga terhindar dari infeksi. Selain itu terdapat lensa sekali pakai (disposable lens), yang memang umumnya lebih mahal tetapi lebih rendah risiko infeksinya. Lensa kosmetik merupakan lensa yang digunakan untuk efek kosmetik saja, sangat umum digunakan karena dapat dibeli bebas, dandapat mengubah warna tirai mata atau membuatnya terlihat lebih besar.

Setelah mengenal jenis-jenis lensa kontak secara umum, hal yang perlu diketahui adalah masalah-masalah yang dapat terjadi terkait dengan penggunaan lensa kontak. Masalah jarang timbul, tetapi dapat menjadi serius ketika timbul masalah tersebut. Masalah ini tetap dapat timbul walaupun pemakaian lensa kontak sudah sesuai dengan aturan, hanya saja risikonya tentu lebih kecil. Masalah-masalah yang umum terkait penggunaan lensa kontak antara lain peradangan, infeksi, kerusakan kornea, masalah mekanik, dan sindrom mata kering.

Peradangan pada mata dapat diakibatkan oleh alergi, mata kering, maupun infeksi. Alergi disebabkan adanya reaksi hipersensitivitas terhadap material lensa kontak, maupun terhadap substansi lain yang menempel di lensa, misalnya debu.Infeksi pada mata merupakan masalah yang sangat berpotensi mengancam pengelihatan. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, dan amuba. Infeksi yang paling ringan hanya terdapat di selaput mata atau konjungtivitis. Mata menjadi merah, gatal, dan berair.

Pada tahap ini pengelihatan belum benar-benar terganggu. Bila infeksi mengenai kornea mata (bagian jernih di sebelah depan mata) disebut keratitis. Keratitis biasanya menimbulkan keluhan rasa nyeri pada mata, pandangan menjadi buram, dan seringkali terasa silau. Bila infeksi pada kornea terus berlanjut, dapat menyebabkan perlukaan pada kornea yang disebut ulkus kornea.Ulkus kornea menyebabkan mata menjadi bernanah, pandangan benar-benar kabur, nyeri yang hebat, dan sangat mengancam pengelihatan.Bila kornea mata telah rusak, kornea tidak dapat kembali seperti sediakala. Lebih lanjut lagi, bila infeksi benar-benar tidak tertangani, maka akan terjadi infeksi yang lebih luas ke seluruh bola mata yang disebut endoftalmitis. Selain pengelihatan tidak dapat kembali normal, penanganannya pun mungkin membutuhkan operasi pengangkatan bola mata.

Masalah mekanik yang sering timbul akibat penggunaan lensa kontak adalah perubahan bentuk kornea. Normalnya permukaan kornea cembung dan mulus. Perubahan bentuk kornea yang dapat terjadi akibat ketidaksesuaian ukuran lensa dengan kornea, sehingga posisi lensa tidak pas dengan permukaan mata. Masalah lain yang mungkin terjadi adalah lecetnya permukaan kornea akibat adanya material asing di bawah permukaan lensa yang menggesek permukaan mata, kesalahan pada pemasangan atau pelepasan lensa kontak, ataupun akibat lensa kontak yang sudah rusak. Lecetnya permukaan kornea ini memperbesar risiko infeksi pada mata.

Selain memperhatikan cara pemakaian dan penyimpanan lensa kontak, tentu perlu diperhatikan kesehatan mata. Memelihara kesehatan mata sama pentingnya dengan menggunakan lensa kontak. Apabila mengalami gejala-gejala pada mata seperti mata merah, nyeri, berair, pandangan buram, sensitif terhadap cahaya, ada pembengkakan, atau bernanah, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter mata. Gejala infeksi pada mata harus sesegera mungkin diobati. Hindari mata anda dari asap rokok, debu, dan polusi, karena akan membuat iritasi mata. Hindari penggunaan lensa kosmetik, karena pada umumnya lensa kosmetik yang beredar tidak memenuhi standar kesehatan, sterilitasnya tidak terjamin, serta ukuran yang tidak sesuai. Akibatnya risiko infeksi akan lebih besar. Hal yang tidak kalah pentingnya, apabila Anda soerang pemakai lensa kontak, periksalah mata Anda secara rutin untuk mengevaluasi kesehatan mata Anda. Semoga bermanfaat.

 

Beberapa hal penting terkait pemakaian lensa kontak:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, keringkan tangan sebelum memegang lensa kontak.
  • Hindari lensa kontak dari air apapun kecuali cairan khusus lensa kontak.
  • Jangan gunakan lensa kontak ketika mandi atau berenang, dan jangan cuci lensa kontak dengan air keran, air minum, air garam, ataupun air liur.
  • Bersihkan lensa kontak dengan menggunakan cairan lensa kontak, gosok halus dengan jari, rendam dalam cairan tersebut.
  • Bila ingin digunakan, basuh lensa dengan cairan lensa kontak langsung dari botolnya.
  • Jangan sampai cairan yang di dalam kontak dengan dunia luar.
  • Jangan menggunakan cairan lensa kontak yang sudah pernah dipakai.
  • Perhatikan kebersihan tempat lensa kontak, ganti baru minimal setiap tiga bulan.
  • Gunakan dan ganti lensa kontak sesuai petunjuk.

Tips menjaga kesehatan kesehatan mata:

  • Segera konsultasi dengan dokter mata apabila mengalami gejala-gejala mata merah, nyeri, berair, pandangan buram, sensitif terhadap cahaya, ada pembengkakan, atau bernanah.
  • Hindari mata anda dari asap rokok, debu, dan polusi.
  • Hindari penggunaan lensa kosmetik.
  • Periksa mata Anda secara rutin. (*/ono)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X