Awas! Penipuan Modus Salah Transfer

- Rabu, 12 Juni 2019 | 10:52 WIB

BALIKPAPAN - Tindakan penipuan memang patut diwaspadai, bila terjebak maka kerugian pun akan dialami. Dan saat ini modus penipuan pun bermacam-macam, mulai dari cara lama yakni papa minta pulsa hingga modus mengaku teman akrab yang sedang kesusahan. 

Kali ini modus yang terbilang baru yakni penipuan dengan memanfaatkan media sosial yang menawarkan jualannya hingga bantuan sosial. Dimana pelaku berpura-pura mentransfer sejumlah dana untuk ikut berpartisipasi dalam bantuan sosial namun salah kirim jumlah uang. Hingga akhirnya pelaku meminta kembali uang yang ditransfernya dikurangi dengan jumlah yang ingin ia beri. 

Hal ini dialami oleh salah satu Komunitas di Balikpapan yang menggelar open donasi untuk membantu Kakek Usman yang tinggal sebatang kara diatas parit kawasan Ruko Bandar, Balikpapan Kota pada Senin (10/6). Saat itu pelaku yang mengaku bernama Gusti ini mengirimkan foto bukti transfer kepada Ketua Komunitas yakni Ahmad sebesar Rp 7,5 juta. 

Pelaku yang mengaku dari Masomba, Sulawesi Tengah ini meminta Ahmad untuk mengecek dana transferannya, namun belum ada dana masuk sebesar kiriman pelaku. Hingga akhirnya pelaku beralasan bahwa ia salah kirim dana. Ia mengaku harusnya mengirim dana sebesar Rp 750 ribu saja namun di ATM kepencet lebih menjadi Rp 7,5 juta.

"Iya kelebihan saya kirim, tadinya mau Rp 750 ribu saja. Itu uang kantor soalnya yang keikut," kata pelaku melalui pesan whatsapp kepada Ahmad kemarin.

Pelaku lantas meminta Ahmad mengembalikan sisa dananya yakni Rp 6.750.000 ke rekeningnya. Namun lantaran dana kiriman pelaku belum masuk, Ahmad pun menolak untuk mengirimkan dana lebihan tersebut.

"Iya dia maksa untuk kembalikan kelebihannya, padahal saya lihat di mutasi rekening juga tidak ada dana masuk sebesar Rp 7,5 juta, saldo saya soalnya masih sebesar Rp 4,9 juta. Ya saya nggak mau lah karena belum ada masuk," terang Ahmad.

Pelaku yang mengaku kerja di Perumahan Bumi Salam Sejahtera ini terus memaksa karena ia harus mengembalikan uang kantornya yang ikut terkirim ke rekening Ahmad. Namun Ahmad bersikeras menolak sampai ada dana masuk sebesar yang dikirim.

"Apa nggak bisa di bantu dulu di upayakan soalnya itu dana kantor ke ikut ke transfer," tuturnya.

Merasa penasaran, Ahmad coba menanyakan hal ini kepada teman-temannya termasuk Kasat Reskrim Polres Balikpapan, AKP Makhfud Hidayat. Benar saja, setelah diteliti lebih lanjut, pelaku memang berniat untuk menipu. Hal ini terlihat dari ciri-ciri resi atau bukti transfer yang aneh.

"Itu kertasnya melengkung tapi kok tulisannya rapi dan bagus. Penipuan ini," ungkap Makhfud.

Lebih lanjut saat dicek nomor hp pelaku, rupanya pelaku bukan berada di Masomba, Sulteng melainkan berada di Sidenreng, Sulsel. 

"Pelaku di Sidenreng, Sulsel. Mohon warga untuk waspada, kalau sudah ada tanda-tanda ya diabaikan, itu penipuan," pungkasnya. (yad/yud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tiga Terdakwa Suap di Paser Akui Bersalah

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56 WIB
X