Cuaca Memburuk, Nelayan Takut Melaut, Harga Ikan Jadi Mahal Deh....

- Sabtu, 15 Juni 2019 | 10:38 WIB

BALIKPAPAN-Cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi pada bulan ini membuat para nelayan enggan melaut. Nelayan yang mayoritas menggunakan kapal kecil di bawah 40 GT (gross tonnage) itu merasa terancam jika dihantam ombak besar.

Mansur, salah seorang nelayan di wilayah Manggar mengaku hampir dua pekan tak melaut. Gelombang tinggi dan angin kencang yang membuatnya takut ke laut. “Cuaca lagi buruk, saya dan teman-teman tidak ada yang berani melaut. Kapal besar saja banyak yang bersandar dulu, apalagi kapal kecil,” kata Mansur.

Sementara untuk mengisi waktu libur, dirinya merapikan jaring dan membersihkan kapal miliknya. “Begini saja kerjaannya (merapikan jaring), sama membersihkan kapal. Kalau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya ikut bantu-bantu orang saja,” tuturnya.

Kondisi ini juga tampaknya berimbas pada penjualan ikan segar.  Seperti di Pasar Klandasan, yang mana hanya tampak beberapa penjual ikan. Hanya sekira 10-12 lapak yang buka. Jenis ikan yang dijual pun terbatas. Bahkan, sebagian hanya menjual ikan air tawar.

Salah seorang penjual ikan, Kadir mengaku pasokan ikan berkurang sejak sehari usai Lebaran. Ini disebabkan cuaca buruk sehingga nelayan enggan melaut. Konsekuensinya harga ikan terkerek naik. “Setelah Lebaran memang pasokan sudah mulai berkurang. Yang kami jual ini cuma ikan kakap, trakulu sama tongkol, dan udang. Katanya nelayan di Manggar enggak ada yang melaut,” ujar Kadir.

Untuk diketahui, sebagian besar para penjual ikan laut di Pasar Klandasan dipasok nelayan dari Manggar, Balikpapan Timur. Sisanya didatangkan dari nelayan Samarinda dan Kabupaten Penajam Paser Utara. (dan/vie/k1)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X