Gula Pasir Mendominasi, Beras Zakat Ludes

- Sabtu, 15 Juni 2019 | 10:54 WIB

BALIKPAPAN-Melalui bazar yang digelar sejak awal Ramadan hingga H-4 lebaran, gula pasir merajai penjualan dari total lima produk pangan yang disediakan Bulog Divisi Regional Kaltim dan Kaltara. Dengan volume penjualan sebanyak 700 ton. Disusul beras kualitas premium dengan total penjualan sebanyak 165 ton.

"Khusus untuk penjualan beras premium, di antaranya sudah termasuk beras kemasan zakat," kata Kepala Divisi Regional Kaltim dan Kaltara Arwakhudin Widiarso dijumpai di kantornya, Jumat (14/6).

Beras kualitas premium kemasan zakat merupakan produk anyar yang dipasarkan pertengahan Ramadan lalu. Dirancang untuk memudahkan masyarakat menunaikan zakat fitrah. Benar saja, antusias masyarakat kontan melejit. Terbukti dari total 15 ton atau 5 ribu kantong isi 3 kilogram yang disediakan, seluruhnya ludes terjual. Ia pun mengaku kuwalahan dibuatnya.  "Dan seluruhnya diserap konsumen Balikpapan, kota lain enggak kebagian," gebunya.

Mengulang kesuksesan penjualan beras kemasan zakat Ramadan tahun depan, Widi sapaan akrabnya mengaku akan mengotimalkan ketersediaan produk. Termasuk melebarkan jaringan kerja sama dengan banyak pihak terkait.

Selain kedua komoditas tersebut, daging beku merupakan bahan pangan yang tak kalah diserbu. Tercatat selama Ramadan, realisasi penjualan daging beku di wilayah kerjanya mencapai 75 ton. Menurut catatan Balikpapan Pos, total penjualan daging beku Ramadan tahun ini meningkat 275 persen dari tingkat penjualan periode yang sama tahun lalu yakni 20 ton.

"Banyak faktor yang mendukung naiknya penjualan daging beku. Di antaranya kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap (konsumsi) daging beku," tuturnya berpendapat.

Komoditas pangan lainnya yang turut disediakan sepanjang Ramadan lalu yakni minyak goreng, juga membukukan angka penjualan gemilang. Yakni sebanyak 5 ribu liter. Disusul bawang putih sebanyak 1 ton.

Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan bazar edisi Ramadan, Bulog Divre Kaltim dan Kaltara melibatkan jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) selaku mitra penjualan. Keterbatasan personil menjadi tantangan lembaga stabilitas pangan ini selama menggelar bazar edisi Ramadan. Pasalnya, banyak pihak menginginkan agenda bazar di wilayahnya.

"Yang tadinya tiap RPK yang mengikuti bazar didampingi dua hingga tiga personel dari Bulog, menjadi hanya satu orang personil," ungkapnya.

Pasca Ramadan, Widi mengaku akan tetap menggelar kegiatan bazar dalam rangka memudahkan masyarakat menjangkau produk dengan harga murah. Tentu saja tema yang diusung disesuaikan dengan momentum. Sebagai komoditas tambahan, pihaknya berencana menyediakan terigu. (dra/rus)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X