BALIKPAPAN - Menindaklanjuti hasil evakuasi tanah longsor yang terjadi Senin (17/6) lalu di Gang Kehutanan RT 50 Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara. Pemilik lahan (diler Honda) langsung merespons dengan mendatangkan alat berat.
Dalam evakuasi ini memang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan alat sederhana, karena selain tempatnya yang rawan, juga ditakutkan berdampak ke warga maka itu pemilik lahan mengambil jalan alternatif.
"Untuk reruntuhan memang bisa menggunakan alat sederhana, akan tetapi ditakutkan selain ada dampaknya juga tidak akan cepat selesai," kata Lurah Muara Rapak Nunung Nurjaya.
Nunung melanjutkan, untuk membuka akses jalan yang tertutup memang membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dalam masa evakuasi dirinya meminta warga bersabar dan untuk sementara waktu bisa menggunakan jalan alternatif.
"Kemungkinan untuk membuka akses jalan ini membutuhkannya waktu dua sampai tiga hari," ucap Nunung.
Ketua RT 50 Arofik menambahkan, dalam pengangkutan tanah yang dilakukan dengan menggunakan alat berat ini dilakukan kemarin malam (17/6). Dan hingga kemarin (18/6) masih dalam proses pengerjaan.
"Untuk masalah kerugian warga, kami masih berunding. Yang terpenting akses jalan bisa segera terbuka," ungkap Arofik.
Dirinya berharap jalan menuju permukiman warga bisa terbuka lebih cepat, hal ini agar kegiatan masyarakat bisa kembali normal lagi.
"Saat ini warga kesulitan akses jalan, karena harus berjalan kaki untuk bisa sampai ke rumah," keluhnya.
Salah seorang warga RT 50 yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, untuk akses jalan ini dirinya bersama warga lain yang membereskan tanah untuk warga lewat. Tetapi untuk pemilik sendiri hanya melakukan pengerukan tanah di bagian atas.
"Kami sendiri yang buat jalan ini, tapi pemilik tidak ada turun untuk membantu," keluh warga. (may/san)
