Usia Hanya soal Angka

- Rabu, 19 Juni 2019 | 11:15 WIB

BALIKPAPAN - Umur hanya angka. Hal tersebut coba ditegaskan oleh Taufiq Kasrun. Kini usianya sudah menginjak 33 tahun. Tentu sudah tidak muda lagi untuk berlaga di dunia sepakbola profesional. Namun, segudang pengalaman yang sudah didapatnya, tentu tak boleh dikesampingkan. Bersama Persiba Balikpapan musim ini, pria kelahiran Lamongan tersebut tentu punya target tinggi. Terlebih saat ini di plot menjadi kapten tim oleh sang arsitek Salahudin.

Bersama Beruang Madu, memang dirinya punya misi khusus. Utamanya menjawab kepercayaan Ketua Umum Persiba, Gede Widiade yang menegaskan Liga 1 tanpa tawar menawar. ”Suatu kebanggaan dalam karir saya kalau bisa membawa Persiba naik kasta. Semoga bisa menjawab kepercayaan manajemen dan pelatih,” harap Taufiq Kasrun, Selasa (18/6) kemarin.

Selain membawa tim tampil maksimal, tugas utama mantan penggawa Timnas U-23 tersebut bagaimana menyatukan pikiran para pemain muda baik di dalam maupun luar lapangan. Mengingat, sebagian besar dihuni pemain muda. ”Sebenarnya saya tidak tahu dasar pelatih memilih saya. Namun semoga bisa memimpin para pemain dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Jauh sebelum itu, siapa sangka menikmati si kulit bundar bukan karena arahan orang tua, melainkan hanya gemar menyaksikan pertandingan sepakbola di televisi. Saat itu, demam Liga Italia terasa kental di zamannya. Sejak kelas 2 SD, ia mengaku tak ketinggalan menyaksikan pertandingan kasta tertinggi dari negeri Pizza tersebut. ”Awalnya tahu di televisi, setelah itu langsung minta orang tua daftarkan ke SSB tahun 2001,” jelasnya.

Selain bertekad menjadi pemain profesional, menggeluti sepakbola tak lain demi mengubah nasib keluarganya yang saat itu terbilang pas-pasan. ”Itu tekad saya main sepakbola. Dan Alhamdulillah sampai sekarang bisa membantu keluarga,” akunya.

Nah, awal karirnya di sepakbola ternyata dilakukan dalam Sekolah Sepakbola (SSB). Dari situlah, dia mampu tampil baik di lini belakang hingga akhirnya resmi memperkuat Persela U-18 pada musim 2003. Hebatnya lagi, hanya satu musim bersama Persela di ajang Piala Suratin, dirinya langsung mendapatkan panggilan Timnas U-19. Hingga memperkuat Timnas U-23 pada ajang Asian Games di Doha Qatar. ”Impian masuk timnas terwujud. Dan bisa berlatih ke Belanda selama 7 bulan. Meski sebenarnya sedih juga sudah jauh sama orang tua waktu itu," ujarnya.

Di sepakbola, berbagai klub sudah pernah merasakan jasanya. Persela Lamongan merupakan tim yang paling lama dibelanya. Sebuah kebanggaan sudah tampil di kampung halaman. ”Waktu pertama masuk, belum banyak pemain bola dari kampung seperti saya masuk Persela. Hanya ada beberapa orang termasuk almarhum Choirul Huda. Salah satu pemain yang sangat saya hargai karena merupakan ikon Persela,” katanya.

Kini, menjadi musim pertamanya bersama tim kesayangan Kota Minyak. Entah sampai umur berapa Taufiq Kasrun berkiprah. Tentu, masyarakat Balikpapan berharap kepadanya untuk menciptakan sejarah baru. ”Selagi masih mampu dan ada tim yang mau menggunakan saya, saat itu juga saya siap bermain. Tak ada target sampai umur berapa pensiun,” pungkasnya. (ham/san)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X