Makanan Pendamping Asi Sesuai Panduan WHO

- Kamis, 20 Juni 2019 | 12:06 WIB

BALIKPAPAN- Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang digelar Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan bekerja sama dengan RSKD Balikpapan dan dan Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia), sangat penting karena menjadi pondasi dalam upaya mewujudkan generasi emas yakni generasi yang tumbuh sehat dan cerdas. Pelatihan yang digelar di aula Sakura RSKD Balikpapan belum lama ini, dokter spasialis gizi RSKD, dr Marten Ayuningtyas SpGk memaparkan secara jelas dasar pemberian asi, Makanan Pendamping Asi (PMA), tata cara pemberian makan kepada bayi hingga mengulus makanan-makanan yang dibutuhkan bayi.

Dalam paparan yang disampaikan dr Marten, Makanan Pendamping Asi (PMA) sesuai dengan panduan World Healthy Organitation (WHO), organisasi sayap PBB. Adapun materi pelatihan pemberian makan pendamping asi (PMA) diantaranya;

Panduan Makanan Pendamping Asi (PMA) sehat menurut WHO

  1. Menurut panduan WHO/Unicef, bayi usia 6 bulan harus segera diberi makan secara bertahap yang memenuhi kebutuhan gizinya, terutama energi, zat besi dan vitamin A.
  2. Kebutuhan ini dipenuhi dengan pemberian makanan yg mengandung gizi seimbang sehingga bayi mulai usia 6 bulan sudah harus diberi nasi/karbohidrat, lauk hewani, lauk nabati, buah dan sayur dengan tekstur lumat dan porsi bertahap

Gizi seimbang

  1. Makanan yg beranekaragam
  2. Dengan jenis yang lengkap dan jumlah yang cukup
  3. Pada waktu yang tepat

Waktu dan frekuensi yang tepat

  • Dimulai pada usia 6 bulan
  • Sesuai tahapan usia
  • 3 kali makan utama dalam sehari
  • 2 kali makan selingan dalam sehari

Makanan yang beranekaragam

  • Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi lengkap (kecuali ASI)
  • Nilai gizi bahan makanan akan saling melengkapi
  • Zat gizi makanan lengkap meliputi: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air

Jumlah makanan yang lengkap

  • Makanan pokok (nasi, umbi, tepung-tepungan, mie, dst)
  • Lauk hewani (ikan, daging, ayam, telur, seafood, dst)
  • Lauk nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan, dst)
  • Sayur (brokoli,wortel, bayam, buncis, dst)
  • Buah (alpukat, pisang, pepaya, melon, apel, jeruk, dst)
  • Air (untuk anak minimal 6x sehari/1 liter)
  • Lemak secukupnya

Masalah gizi di Indonesia

  • Kurang Energi (kurus)
  • Kurang Protein (pendek)
  • Kurang Vitamin A
  • Kurang Zat Besi (Anemia)
  • Kurang Yodium
  • Gizi lebih (obesitas)

Protein

1. Untuk memenuhi kebutuhan:

  • Pertumbuhan dan maturasi jaringan,yang dapat diukur dengan: pertambahan Berat Badan, dan pertambahan kandungan protein jaringan
  • Mempertahankan fungsi jaringan

2. Kebutuhan protein rata-rata: 3g/kg BB perhari

3. Usia bayi: 60-75% protein untuk pertumbuhan

4. Usia 1 tahun: hanya 15% protein untuk pertumbuhan.

Zat Besi

Cadangan zat besi pada tubuh bayi secara berangsur akan habis pada 6 bulan, sehingga bayi harus segera mulai makan yang mengandung zat besi. Jenis zat besi yg berasal dari bahan makanan hewani lebih mudah diserap dibandingkan yang berasal dari nabati. Berikan makanan dari hewani setiap hari, mengandung zat besi juga protein dan zinc.

Halaman:

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X