22 Rumah Terdampak Akibat Pergeseran Tanah

- Jumat, 21 Juni 2019 | 10:43 WIB

BALIKPAPAN - Mengingat durasi intensitas curah hujan yang cukup tinggi, maka pergerakan tanah yang tidak stabil ini membuat beberapa bangunan rumah milik warga dan siringan serta jalan di wilayah Jalan PDAM RT 15 Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara mengalami roboh dan rusak.

Kejadian rumah roboh terjadi Senin (19/6) dinihari, namun tidak hanya satu dua rumah saja yang mengalami dampak terjadinya kerusakan tersebut, akan tetapi ada 22 rumah di RT 15 yang terdampak dari pergeseran tanah tersebut. Dan semua pemilik yang terdampak tersebut sudah pindah untuk mengungsi ke tempat lain.

Ketua RT 15 Ahmad Maulid didampingi Sekretaris RT Eddy Saputra mengatakan, dampak dari pergeseran tanah ini terbilang cukup lama, namun tidak separah di tahun 2019 ini yang membuat rumah warga roboh rata dengan tanah. Dalam hal ini pihak terkait sudah sering melakukan peninjauan ke lokasi tersebut. Namun hingga sampai saat ini belum ada penanganan serius dari yang terkait.

"Sebelumnya pergeseran tanah ini sudah sering ditinjau, tapi dari hasil peninjauan itu tidak ada tindak lanjutnya, hanya saja pihak BPDB yang memberikan 2 buah terpal untuk menutupi tanah yang terbuka," akunya Ahmad Maulid saat ditemui Balikpapan Pos di lokasi.

Maulid menuturkan, dirinya selaku RT akan bersurat ke pihak terkait untuk dapat membantu memberikan keringanan kepada pemilik bangunan, apalagi pemilik rumah yang terdampak ini masih harus membayar KPR, belum lagi dengan menambah pembayaran lain yang harus ditanggung seperti meminta uang serta menyewa rumah. Dari mana mereka mendapatkan uang untuk itu semua, sedangkan penghasilannya hanya pas-pasan.

"Alhamdulillah untuk sementara ini tidak ada korban jiwa, tetapi hanya kerugian berupa material. Pemilik rumah saja, ada yang sudah pindah menjelang 2 hari sebelum lebaran idulfitri karena sudah ada tanda-tanda yang membuat warga takut dan gelisah," terangnya.

Jadi secara personal dan rembuk kampung dirinya memberikan saran kepada warga untuk bisa mengungsi ke tempat yang aman, untuk menjaga keselamatan warga. Memang solusi ini bukan yang terbaik, akan tetapi hal ini untuk menjaga keamanan warga sendiri untuk menghindari adanya korban dalam kejadian yang tidak bisa diduga.

"Tidak hanya warga saja yang berat untuk mengambil keputusan itu, saya pun begitu. Akan tetapi untuk kebaikan akhirnya warga satu per satu memilih untuk mengungsi," ungkapnya.

Salah satu warga RT 15 Hermawan menegaskan, kondisi keretakan ini sudah sangat mengkhawatirkan sekali, karena dampak keretakan ini sudah terjadi sejak lama, namun pihak bersangkutan sampai saat ini belum ada mengambil keputusan.

"Saya sendiri sejak tinggal lima tahun pertama sudah mengalami keretakan," tuturnya.

Hermawan berharap pihak terkait bisa segera mengambil tindakan, apalagi dirinya juga masih dalam tahap cicilan dari KPR yang belum lunas. Untuk warga yang memiliki rumah lebih memang tidak peduli, akan tetapi untuk warga yang hanya memiliki tempat tinggal itu saja justru akan tetap menepati rumah tersebut walaupun beresiko.

"Mau tidak mau kami tetap tinggalin, karena tidak ada tempat lain selain ini," pungkasnya. (may/san)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

RTRW PPU yang Baru Bakal Hapus Pertambangan

Rabu, 1 Mei 2024 | 15:15 WIB

Sehari Sampah di Kota Minyak Tembus 450 Ton

Rabu, 1 Mei 2024 | 13:23 WIB

Peta Zona Nilai Tanah Ditetapkan

Selasa, 30 April 2024 | 16:00 WIB

Kemenag Paser Akan Berangkatkan 243 CJH

Selasa, 30 April 2024 | 15:00 WIB

Tugu Bundaran Masjid Tupoksi Bagian Umum

Selasa, 30 April 2024 | 13:00 WIB
X