PENAJAM - SDN 017 Sepaku di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terjadi longsor susulan, Senin (24/6) pagi. Padahal, longsor yang terjadi 11 Mei lalu masih dalam tahap penanganan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU.
Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD PPU Nurlaila mengatakan, titik longsor susulan di SDN 017 Sepaku terjadi pada titik yang sama. Panjang longsor mencapai 8 meter. Beruntung, bagunan siring yang masih dalam proses pengerjaan tidak tertimpa tanah longsor. Bangunan sekolah pun tidak ada yang terdampak.
“Ini sudah kali kedua terjadi longsor susulan di SDN 017. Longsor susulan pertama terjadi pada 15 Juni lalu. Titik longsor berada di atas siring yang sementara dibangun,” kata Nurlaila pada media ini, kemarin.
Untuk mengurangi risiko longsor susulan, BPBD mengeruk titik longsor tersebut menggunakan alat berat. “Titik yang retak dikeruk. Kalau tidak, berpotensi akan menimpa siring yang masih proses pengerjaan itu,” jelasnya.
Meskipun terjadi longsor susulan, Nurlaila menekankan, pembangunan siring untuk penanggulangan longsor di SDN 017 Sepaku tetap berjalan. “Proses pembangunan siring masih lanjut hari ini (kemarin). Mudah-mudahan tidak terjadi lagi longsor susulan, agar pengerjaan siring dengan cor beton bisa diselesaikan sesuai dengan target waktu,” ujarnya.
Longsor susulan terjadi, karena kondisi tanah cukup labil setelah diguyur hujan beberapa hari terakhir ini. “Memang kondisi tanagnya sangat labil,” terang Nurlaila.
Diketahui, penanganan longsor SDN 017 menggunakan anggaran biaya tak terduga sebesar Rp 530 juta. Anggaran biaya tak terduga tersebut digunakan untuk pembelian material bangunan siring dan operasional lapangan. Pembangunan siring ditargetkan rampung tanggal 9 Juli 2019, bulan depan. (kad/rus)
