Liburan, Waktunya Berburu Kopor

- Selasa, 25 Juni 2019 | 18:32 WIB

BALIKPAPAN-Liburan sekolah sudah di depan mata, bagi masyarakat yang hendak berlibur keluar kota, persiapan tentu akan ditempuh. Kopor menjadi salah satu perlengkapan yang turut diburu untuk mendukung kenyamanan selama perjalanan. Itu tercermin dari penjualan Samsonite, merek kopor dan tas asal luar negeri yang membuka gerai di Pentacity Shopping Venue, yang kerap mencatatkan kenaikan setiap musim libur sekolah tiba.

"Berdasarkan siklus tahunan, Ramadan dan Natal serta Tahun Baru selalu menyumbang penjualan cukup tinggi. Penyumbang terbesar kedua yakni liburan sekolah," kata Store Manager Dian Said dijumpai di outletnya, Senin (24/6). Tak sekadar memacu peningkatan permintaan, ketiga momentum tersebut kembali menggairahkan penjualan kopor.

Ya, era bagasi berbayar sejak Februari menggerus penjualan produk kopornya. Tak tanggung-tanggung penurunannya mencapai 50 persen dari rata-rata penjualan normal. Penurunan paling mencolok berlaku untuk kopor ukuran 77x28 cm dari total tiga jenis yang ditawarkan. "Khususnya masyarakat yang melakukan perjalanan domestik. Kalau keluar negeri tetap normal," sahutnya.
Adapun dua tipe kopor lainnya yakni skala cabin pesawat ukuran 55x20 cm dan tipe medium berukuran 69x25 cm.

"Yang awalnya koleksi kopor yang kami sediakan lengkap terdiri tiga ukuran untuk tiap modelnya, belakangan kami kurangi. Menjadi kopor cabin dua, medium dan kopor besar masing-masing satu unit tiap modelnya," ungkapnya kemudian.
Namun terhitung periode Ramadan lalu, tingkat penjualannya menjulang tinggi mencapai 70 persen. "Penjualan yang tadinya turun 50 persen akhirnya tertutupi bahkan melampaui 20 persen," serunya bersemangat.

Disebutkan, dari ketiga tipe yang ditawarkan, ukuran cabin merajai penjualan sebesar 70 persen, medium sebesar 20 persen. Sedangkan kopor ukuran besar hanya berkontribusi sebesar 10 persen. Musim padat permintaan seperti Ramadan lalu, penjualan kopor ukuran besar mengiris market share kopor cabin pesawat. Masing-masing secara berurutan komposisi penjualan menjadi 20 persen dan 60 persen. 

Secara akurasi ia menyebut warna menjadi indikator utama bagi konsumen dalam menjatuhkan pilihan. Disusul model baru kemudian teknologi. "Kalau dulu konsumen sukanya warna gelap, jadi kalau lecet enggak kelihatan. Kalau sekarang, konsumen lebih suka warna terang karena lebih mudah ditemukan saat pengambilan bagasi," kelakarnya menerangkan.

Terakhir, barulah harga yang dijadikan pertimbangan. "Kami ada koleksi kopor dengan teknologi tinggi, harganya Rp 9 jutaan. Tapi karena ada koleksi lain yang memenuhi tiga kriteria tadi dan harganya di bawah itu, otomatis konsumen memilih yang lebih murah," ungkapnya masih terdengar menggebu.

Sadar akan pergeseran selera tersebut, ia pun melengkapi kebutuhan konsumen dengan menghadirkan merek American Tourister. "Dari segi model Samsonite cocok untuk kalangan bisnis sedangkan American Tourister digemari usia muda karena desainnya menunjang gaya hidup dengan pilihan warna-warna terang," pungkasnya. (dra/vie)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X