Bahas Lakalantas dan Kemacetan di Km 5,5

- Jumat, 28 Juni 2019 | 10:04 WIB

BALIKPAPAN-Untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dan kemacetan di Jalan Soekarno-Hatta, DPRD Balikpapan bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta menggelar forum group discussion (FGD). Kegiatan ini digelar di Hotel Novotel, kemarin (27/6).

FGD itu membahas kajian akademik tentang pengembangan parkir kendaraan roda empat ke atas di Jalan Soekarno-Hatta Km 5,5. Hal ini lantaran terbatasnya lahan parkir, sehingga banyak kendaraan roda empat ke atas yang memanfaatkan bahu jalan sebagai tempat parkir.

Iman Santoso dari UGM mengatakan, pihaknya telah melakukan peninjauan di Jalan Soekarno-Hatta Km 5,5. Menurutnya, pembangunan tempat parkir harus sesuai rencana tata ruang wilayah (RTRW). Hal ini mengingat masing-masing kecamatan memiliki karakteristik wilayah yang berbeda-beda.

“Ke depan yang menjadi persoalan di Balikpapan adalah sektor transportasi, mengingat jumlah kendaraan terus bertambah,” katanya.

Untuk itu, ia menyarankan kepada pemkot agar tegas terhadap kendaraan berukuran besar yang parkir di bahu jalan. “Selain itu, kendaran alat berat perlu dipindahkan karena bisa merusak badan jalan dan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas,” pintanya.

Hal senada diungkapkan Adi Anto dari UGM. Ia menilai perkembangan kota akan dibarengi dengan meningkatnya jumlah alat berat. “Saya kira kinerja Dishub perlu ditingkatkan lagi. Khususnya menindak tegas kendaraan alat berat dan kendaraan lainnya yang parkir di bahu jalan, karena merusak infrastruktur jalan. Untuk itu, mulai dipikirkan mengenai pembangunan tempat parkir khusus kendaraan roda empat ke atas,” usulnya. 

Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPRD Balikpapan Faisal Tola mengatakan,  98 persen kebutuhan bahan pokok di Balikpapan berasal dari luar pulau, seperti Jawa dan Sulawesi. Sehingga perlu adanya perubahan lokasi penurunan muatan kapal feri, dari Pelabuhan Semayang dipindahkan ke Kilometer 13. “Setidaknya dengan adanya pemindahan pelabuhan khusus feri akan mengurangi truk bertonase besar yang melintas di turunan Rapak, juga menghindari lakalantas di kawasan tersebut,” ujar Faisal Tola.

“Selain itu juga untuk membuka kawasan baru di wilayah utara Kota Balikpapan yang memang sesuai RTRW akan menjadi kawasan industri dan perdagangan,” pungkas politikus Partai Golkar ini. (dan/vie/k1) 

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X