Puluhan Kilo Komoditas Pertanian Dimusnahkan

- Jumat, 28 Juni 2019 | 10:22 WIB

BALIKPAPAN– Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Balikpapan kembali menggelar pemusnahan komoditas tanaman import ilegal yang masuk melalui udara. Pemusnahan ini dilakukan karena tidak memenuhi persyaratan dan prosedur karantina untuk masuk ke wilayah Indonesia.

Kepala BKP Kelas I Balikpapan Abdul Rahman, menjelaskan komoditas pertanian ini tidak layak karena tidak dilengkapi sertifikat kesehatan dari negara asal sesuai dengan Undang-undang No 16 tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan dan PP No 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan .

“Yang kami musnahkan antara lain kategori Bibit Tanaman sayuran dan buah-buahan, Hasil Tanaman Hidup dan Hasil Tanaman Mati yang belum maupun telah dioleh dengan total jumlah 87 Kg, 3.003 batang bibit tanaman dan 15 Sachets yang berasal dari Australia, Swiss, China, Hongkong, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand dan India” kata Abdul Rahman di Kantor Karantina Pertanian Balikpapan, Kamis (27/06).

Abdul Rahman mengatakan bahwa komoditas pertanian yang dimusnahkan ini merupakan hasil tangkapan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan dan kantor pos dalam kurun waktu Bulan Februari hingga Juni 2019.

“Langkah ini dilakukan untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati Indonesia agar tetap lestari dari masuknya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) serta Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK),” ujarnya.

Untuk itu, Abdul Rahman menghimbau pertingnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lapor karantina bila membawa barang bawaan komoditas pertanian termasuk belanja online. Satu biji tanaman masuk bila mengandung penyakit maka akan berdampak luas terhadap pertanian Indonesia.

"Kalau sudah mengandung penyakit atau ulat yang membahayakan, pasti akan mengancam pertanian di Indonesia. Ini sangat penting, karena kalau sudah pertanian kita rusak, kita mau makan apa. Pengaruhnya ya kepada semua sektor, karena Indonesia adalah megara agraris yang kaya akan hasilnya, termasuk pertaniannya. Makanya negara lain itu perlahan-lahan mau menghancurkan itu, mereka nggak suka kalau Indonesia maju," pungkasnya. (yad/cal)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB

Pembobol Gudang Kampus Poliban Tertangkap

Minggu, 21 April 2024 | 17:20 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Minggu, 21 April 2024 | 14:30 WIB

Akun IG Diretas, Manajemen BTV Lapor Polda Kaltim

Minggu, 21 April 2024 | 13:49 WIB

Transaksi Narkoba di Sumber Sari Terungkap  

Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB
X