TANA PASER-Kesehatan para penyelenggara Pemilu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pasalnya, pada Pilpres 2019 lalu banyak penyelenggaran Pemilu yang sakit hingga meninggal dunia.
"Kita baru saja melaksanakan Pemilu 2019 yang cukup melelahkan. Sehingga terdapat beberapa penyelenggara yang sakit hingga ada yang meninggal dunia. Tapi alhamdulillah Pemilu terlaksana dengan baik," kata Ketua KPU Kabupaten Paser, Abdul Qoyyim Rasid, kepada media ini.
Disebutkan Qoyyim, pada Kamis (27/6) pihaknya telah melaksanakan Rapat Evaluasi Tahapan Pemilu Tahun 2019, yang diikuti seluruh komisioner Pelaksana Pemilihan Kecamatan (PPK) dari 10 kecamatan di Kabupaten Paser. Kegiatan ini digelar untuk menjaga silaturahmi serta komunikasi sesama penyelenggara Pemilu.
Selain itu Qoyyim mengungkapkan pelaksanaan tahapan Pemilu di Paser, meski tidak terjadi kendala. Namun bukan berarti tanpa ada perselisihan. Tapi ia bersyukur tidak sampai terjai adu fisik.
Selain itu, ia mengaku pihaknya tengah mempersiapkan bahan untuk menjawab gugatan dari salah satu caleg.
"Untuk penyelenggara di wilayah Kaltim ada 4 kabupaten yang memiliki gugatan dari caleg. Salah satunya KPU Paser. Untuk itu kami juga masih mempersiapkan berkas untuk menyelesaikan permasalahan tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut Qoyyim mengatakan, bahwa dukungan Pemkab Paser terhadap pelaksanaan Pemilu 2019 di Paser masih minim.
"Secara umum kami merasa bahwa backup Pemkab Paser dalam kesuksesan Pemilu di Paser tahun ini masih sangat minim. Semoga saja kedepannya Pemkab Paser bisa banyak memberikan suport kepada penyelenggara Pilkada 2020," pungkasnya. (ian/vie)
