BALIKPAPAN-Momentum Idulfitri 1440 H berdampak pada meningkatnya jumlah pendatang di Kota Balikpapan. Jumlah pendatang per harinya mencapai 2.509 jiwa per hari atau meningkat sebesar 15 persen. Selain pendatang, ada pula warga yang pindah domisili ke luar Kota Balikpapan.
“Saat ini jumlah penduduk Balikpapan adalah 649.806 jiwa. Warga pendatang ini datang dari berbagai daerah di luar Kota Balikpapan. Sementara untuk mereka yang keluar, kebanyakan memang ingin pindah dari Balikpapan. Baik itu ke daerah asalnya maupun ke daerah lain,” kata Plt Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Balikpapan, Hasbullah Helmi.
Oleh karenanya, Disdukcapil kebanjiran permohonan penerbitan e-KTP. Per harinya bahkan mencapai angka 400 pemohon, yang mana didominasi perekaman baru sebanyak 70-100 orang.
“Dalam satu hari permohonan pengurusan KTP elektronik bisa mencapai 400 orang. Itu termasuk yang baru rekam, ada juga yang ubah data dan mengganti KTP baru karena yang lama rusak atau hilang,” sebut Helmi.
Saking padatnya, Disdukcapil tidak bisa maksimal dalam memberikan pelayanan. Keterbatasan blangko e-KTP membuat pemohon harus menunggu tiga bulan. Padahal, sebelumnya dua minggu sudah jadi. Bahkan sebelum pemilu, e-KTP bisa jadi dalam satu hari.
“Seandainya ada warga pendatang ataupun yang pindah ke luar kota, silakan dengan sadar melakukan pelaporan ke Disdukcapil atau melalui RT, kelurahan, maupun kecamatan,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan bagi para pendatang dari luar kota atau luar daerah untuk membawa surat pindah dari daerahnya untuk mempermudah pelayanan. Dirinya pun mengakui, kesadaran masyarakat dalam melapor selama ini cukup baik.
“Sudah bagus antusias warga untuk melapor. Yang jelas, jangan lupa surat pindah untuk pendatang karena syarat utamanya untuk dibuatkan kartu keluarga dan e-KTP Balikpapan,” tandasnya. (cha/rus/k1)
