PPDB Online Dibuka, Sekolah Favorit Diserbu Orang Tua Murid

- Selasa, 2 Juli 2019 | 10:15 WIB

BALIKPAPAN-Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2019 telah dibuka. Pada hari pertama PPDB online kemarin (1/7) pagi, tampak para pendaftar yang mencoba peruntungan di sekolah favorit di luar zonasi. Salah satunya, SMA Negeri 1 Balikpapan.

Kepala SMA Negeri 1 Balikpapan Imam Sujai menyebutkan, dirinya tidak menduga akan membeludak. Para pendaftar bahkan sudah datang sejak pukul 06.00 Wita, sebelum gerbang dibuka. 

“Kami belum juga membuka loket dan pagar, tapi sudah banyak orangtua yang berdatangan. Padahal, persiapan sekolah baru mulai pukul 07.00 Wita, karena memang pelayanan baru buka jam 08.00 Wita,” ungkap Imam ditemui di kantornya kemarin.

Awal pendaftaran, menurutnya, sempat ada masalah koneksi. Namun para pendaftar setia mengantre. Antreannya pun cukup panjang. Hingga sekira pukul 11.00 Wita, jumlah pendaftar sudah mencapai 400 anak. 

“Mau tidak mau, panitia kami harus bisa melayani karena sudah menjadi tanggung jawabnya. Apalagi sekolah ini memang menjadi sasaran,” lanjutnya.

SMA Negeri 1 membuka 12 rombongan belajar (rombel), yang mana masing-masing kelas berjumlah 38 peserta didik. Sebanyak dua laboratorium juga disiapkan, masing-masing 10 dan 29 komputer. Laboratorium ini digunakan untuk entri data, yang mana setiap anak membutuhkan waktu antara 3-4 menit. Apabila orangtua mengalami kendala, maka tim IT dan guru siap membantu.

“Jadi keseluruhan ada 38 komputer. Mau tidak mau, karena ‘kan saya pikir antreannya tidak panjang. Kami layani saja, karena banyak juga orangtua dari kecamatan lain yang membawa anaknya ke sini. Meski sudah ada pengondisian masing-masing zona, ternyata masih menumpuk di sini. Makanya mau tidak mau harus tetap dilayani,” tutur Imam. 

Setelah dilakukan verifikasi, hasilnya bisa langsung dilihat di layar yang dipajang di area pintu masuk gedung SMA Negeri 1. “Layanan kami buka sampai pukul 13.00 Wita. Itu kami setop antrean. Namun untuk pelayanan masih berlangsung sampai pukul 15.00 Wita,” terangnya.

Sementara itu, Yuliana, salah seorang wali murid warga Gunung Bakaran tetap mendaftarkan anaknya di SMA Negeri 1. Padahal zonasinya masuk Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.

“Zonasi cukup jauh, saya coba di sini karena bisa jalur prestasi. Persaingan memang tinggi, tapi menurut saya tidak ada salahnya jika mengikuti kemauan anak. Kami usahakan dulu, coba dulu. Kalau memang tidak diterima akan kembali ke sesuai zonasi,” ujar Yuliana.

Anak Yuliana sebelumnya merupakan siswa SMP Negeri 2. Saat diwawancarai Balikpapan Pos, si anak sedang melaksanakan verifikasi. “Dicoba dahulu karena memang ada poin dari prestasi. Sebenarnya untuk zonasi ini saya tidak masalah sih,” katanya. 

Dirinya pun mengaku tidak keberatan dengan sistem zonasi. Ia mendaftar lintas zonasi karena menuruti kemauan sang anak. “Karena SDM-nya tidak sama. Lagian saya ‘kan hanya mengantar anak saja, maunya gimana terserah dia,” tandasnya. (cha/vie/k1)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X