Rela Tinggalkan Istri yang Hamil Empat Bulan

- Rabu, 3 Juli 2019 | 11:43 WIB

Sebanyak 450 prajurit Yonif Raider 600 Modang harus meninggalkan keluarga selama sembilan bulan. Mereka akan bertugas melakukan pengamanan di perbatasan RI-Malaysia. Lalu, bagaimana suasana pelepasan ratusan prajurit TNI di Pelabuhan Semayang kemarin (2/7)?

ESA FATMAWATI/BALIKPAPAN POS

 

USAI upacara pelepasan, para prajurit menemui keluarga masing-masing. Saling berpelukan, dipenuhi tangis haru. Mereka harus rela meninggalkan istri dan anak tercinta selama sembilan bulan. Demi menunaikan tugas negara, menjaga keamanan di perbatasan.

Para prajurit Yonif Raider 600 Modang akan menempati 25 pos perbatasan di Kabupaten Nunukan. Mereka akan mengawal beranda depan nusantara dan menjaga tegak serta utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Salah satunya, Praka Ahdad. Meski berat meninggalkan sang istri, Linda dan buah hatinya, namun ia menyadari ini adalah tugas yang harus ditunaikan. Penugasan ini adalah kali pertama sejak ia menikahi sang istri dua tahun lalu.

“Yang pertama kali setelah saya menikah. Saya harus meninggalkan istri ke perbatasan Malaysia. Saya sedih, tapi ‘kan namanya tugas dan tanggung jawab kami sebagai prajurit TNI, kami harus terima dan melaksanakan tugas ini dengan baik,” ungkapnya.

Buah cintanya dengan istri tercinta baru berusia satu tahun. Bocah itu tampak sibuk memegang wajah ayahnya. Seolah mengerti bahwa sang ayah akan bertugas ke tempat yang jauh.

Praka Ahdad kian berat meninggalkan keluarganya, karena istrinya tengah mengandung empat bulan. Anak kedua mereka bakal lahir saat sang ayah tengah bertugas. Linda, istri Praka Ahdad yang awalnya tersenyum, lama-kelamaan tak kuat juga. Matanya berkaca-kaca sembari menggenggam tangan sang suami. Namun ia mengaku harus kuat, tugas ini demi NKRI. Ia menyadari bahwa suaminya adalah prajurit yang memegang amanah besar untuk kedaulatan negara. 

“Kuat, ya harus kuat sendiri. Kalau sedih ya nangis juga. Tapi namanya tugas negara, harus selalu mendukung dan memberikan semangat kepada suami. Saya juga selalu berusaha support dan berdoa agar suami selalu dalam lindungan Allah,” kata perempuan asal Makassar itu dengan suara bergetar.

Sementara di tempat yang sama, Pratu Robyanto juga sedang berpamitan dengan istrinya. Tangis sang istri pecah saat mengantarkan keberangkatan belahan jiwanya ke medan tugas.

“Bang, jaga diri baik-baik ya. Selalu kasih kabar ya di setiap ada waktu. Jangan lupa ibadah serta berdoa tetap yang utama,” pesannya pada sang suami.

Keberangkatan para prajurit menggunakan KRI Teluk Hading 538 disertai air mata dari keluarga dan kerabat. Tampak pula ibu-ibu Persit yang mencium dan memeluk buah hati mereka yang rata-rata usianya masih balita sebagai sumber kekuatan, mengantarkan sang suami yang akan bertugas selama sembilan bulan. (vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X