Harga Sayuran di Pasaran Berangsur Normal

- Kamis, 4 Juli 2019 | 09:55 WIB

BALIKPAPAN-Harga sayuran berangsur turun meski tercatat masih tinggi dibanding saat kondisi normal. Sebut saja kacang panjang dan sawi.
Di Pasar Pandansari kemarin, harga kacang panjang terpantau Rp 10 ribu per ikat dari Rp 17 ribu per ikat. Sedangkan sawi berkisar Rp 12 ribu ikat. "(harga) Bayam dan kangkung agak lumayan turunnya," kata Ratna pedagang sayuran, Rabu (3/7).

Masing-masing secara berurutan dijual Rp 6 ribu per ikat dan Rp 7 ribu per ikat. Pekan sebelumnya, harganya masing-masing dibandrol Rp 15 ribu per ikat. "Tapi normalnya Rp 5 ribuan per ikat," celetuknya.
Kembalinya petani beraktivitas diikuti cuaca yang cukup cerah yang mendukung volume produksi, berkontribusi positif terhadap penurunan harga komoditas dipasaran.

"Harga sawi daging yang masih tinggi tapi memang pasarannya mahal," akunya. Kemarin, sawi daging ia jual Rp 24 ribu per ikat.
Setali tiga uang, La Asa pedagang sayuran di Pasar Klandasan mengatakan sayuran lokal yang semula harganya naik mencolok kini berangsur reda. "(penurunan harga)

Terutama bayam, sekarang Rp 7 ribu per ikat," jelasnya. Sementara kangkung dan kacang panjang masing-masing ia jual Rp 10 ribu per ikat. "Sawi yang masih mahal, masih Rp 15 ribu per ikat," ungkapnya.

Ya, harga sayuran melonjak tajam jelang lebaran hingga pasca libur lebaran lalu. Sampai-sampai kenaikannya memacu inflasi periode Juni. Andilnya inflasi bahkan mengalahkan transportasi udara khususnya harga tiket pesawat yang selama ini mendominasi inflasi kota. Tercatat inflasi periode Juni sebesar 0,96 persen.

Rinciannya, kelompok bahan makanan memberikan andil terbesar terhadap inflasi Juni yakni sebesar 1,0333 persen. Adapun komoditi yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi yakni kangkung sebesar 0,2242 persen setelah mengalami kenaikan indeks harga sebesar 34,37 persen, diikuti kacang panjang dengan andil sebesar 0,2045 persen setelah mengalami kenaikan sebesar 68,5345 persen. Komoditas lain yang turut memberi pengaruh yakni ikan layang atau benggol dengan andil sebesar 0,1483 persen setelah mengalami kenaikan sebesar 23,2873 persen.

Pantauan Balikpapan Pos kemarin, harga ikan laut berfluktuatif tinggi. Ikan layang ukuran kecil misalnya dibandrol Rp 30 ribu per kg. Padahal saat kondisi pasokan ikan berlimpah, harganya berkisar Rp 25 ribu bahkan hanya Rp 20 ribu per kg. Iqbal, pedagang di Pasar Pandasari berpendapat, terbatasnya pasokan membuat harga terpengaruh setiap harinya. (dra/vie)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X