Usai Jatuh Korban, Pasang Plang Larangan

- Kamis, 4 Juli 2019 | 09:58 WIB

BALIKPAPAN-Duka menyelimuti keluarga murid MI Al Muttaqien, Sultan Aghniya (11) yang tewas tenggelam di bekas galian tanah tak jauh dari Perumahan Pesona Azzarya, Senin (1/7). Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pemerintah Kota Balikpapan akhirnya memasang plang larangan di lokasi kejadian, Rabu (3/7) sore. 

Pantauan di lokasi, pemerintah melakukan pemasangan plang bertuliskan "Dilarang Bermain Air dan Berenang di Sekitar Area Ini" melalui pihak Kelurahan Gunung Sari Ulu,  Balikpapan Tengah. Secara geografis, lokasi kejadian memang masuk lokasi kelurahan GSU tepat di RT 30.

Kasi Trantib dan Lingkungan Hidup Kelurahan GSU, Rendra Hermawan saat diwawancarai Balikpapan Pos, mengatakan, pemasangan plang yang mereka lakukan merupakan tindakan untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi di lokasi. Mengimbau warganya secara tidak langsung supaya tidak bermain-main di sekitar lokasi kejadian. 

"Pemasangan plang ini diinisiasi ibu lurah Ririn Trisnawati dan staf supaya tidak terjadi lagi kejadian seperti yang dialami adik kita almarhum Sultan Aghniya. Kami juga menyampaikan duka yang dalam kepada keluarga almarhum," ujarnya.

Selain melakukan pembuatan plang, pihak kelurahan juga sudah menyampaikan kepada warga, melalui ketua RT, agar mengawasi anak-anak ataupun melarang agar tidak mendekat ke lokasi kejadian. Apalagi bermain air di sana. "Kepada warga juga sudah kami sampaikan secara langsung mengenai larangan ini," pungkas dia.

Dalam pemasangan plang itu, selain lurah dan kasi trantib, turut juga hadir Ketua RT 30. Begitu juga dengan bhabinkamtibas, babinsa GSU, ketua LPM, dan juga Karang Taruna. Atas pemasangan itu, mereka pun berharap agar kejadian itu yang terakhir. 

Diketahui, tewasnya korban pertama kali diketahui oleh warga bernama Yuli (47). Saat itu saksi sempat melihat lima anak tersebut saat mandi di lubang bekas galian. Tidak berapa lama, saksi langsung melihat kepanikan empat teman Sultan saat mengetahui korban tenggelam.

“Saya pas mau metik kangkung tidak jauh dari lubang itu, saya lihat ada empat anak itu muterin kolam. Lalu saya datangi, terus dia bilang, ‘Tante, teman saya nggak muncul-muncul dari kolam habis berenangan di situ’,” ungkap Yuli beberapa hari yang lalu. 

Mendengar hal itu, Yuli langsung mencari bantuan ke warga sekitar untuk melakukan pencarian di lokasi kejadian. “Kaget saya. Saya teriak panggil warga,” ucap dia.

Warga yang mendengar teriakan minta tolong Yuli lantas berdatangan. Mereka langsung mencari keberadaan korban dengan menyelam bersama pihak kelurahan dan kepolisian.

Selang beberapa saat, korban pun ditemukan warga di dasar kubangan galian sedalam kurang lebih 1,5 meter. Korban ditemukan warga dalam posisi kepala masuk menancap di lumpur. “Badannya semua penuh lumpur itu mas pas diangkat,” pungkasnya. (m4/yud)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X