Dewan Soroti Kasus DBD

- Jumat, 5 Juli 2019 | 11:02 WIB

BALIKPAPAN-Tahun ini, angka penderita demam berdarah dengue (DBD) yang meninggal dunia mencapai 8 orang. Salah satunya adalah anak berusia 11 tahun warga Gunung Samarinda, Balikpapan Utara. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV Mieke Henny meminta Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menanggapinya secara serius.

“Kami minta DKK menyikapi, terutama puskesmas agar mengutamakan pelayanan kepada warga atau pasien anak-anak yang badannya panas,” kata Mieke Henny, kemarin (4/7).

Masyarakat, terlebih orangtua, juga diimbau tidak hanya memberikan obat ketika sang buah hati mengalami demam, apalagi demamnya berlangsung selama dua hari. “Langsung bawa ke puskesmas, rumah sakit, atau dokter terdekat,” pintanya.

Penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti ini, lanjutnya, cukup susah didiagnosis jika menyerang anak-anak. “Apakah demam karena mau batuk pilek, apakah penyakit lain, atau justru karena demam berdarah. Apalagi, gejala demam berdarah belum tentu ditandai bintik-bintik merah di tubuh,” ujarnya.

Selain itu, ia pun mengingatkan DKK agar tidak sekadar mencegah dan baru bertindak ketika jatuh korban. Begitupun kader juru pemantau jentik (jumantik), programnya juga harus lebih digiatkan.

“Saya pun ingin menyampaikan agar honor jumantik dinaikkan, sehingga mereka semangat memberikan penyuluhan ke masyarakat. Bukan zamannya honor satu rumah Rp 3 ribu. Nanti saya sampaikan ke wali kota,” ucapnya.

Menurutnya, honor yang rendah bisa menjadi salah satu penyebab para kader jumantik enggan memberikan sosialisasi. “Tidak bisa dipungkiri yang namanya dana transportasi itu wajib. Sekali lagi, tolong diutamakan pelayanan pasien yang demam tinggi,” tukasnya.

Setiap orangtua, ia menyarankan, membuat catatan terkait sakit sang anak. Misalnya, berapa lama anak sakit dan gejala-gejalanya. “Jangan karena panik, akhirnya orangtua lupa apa saja sakit yang dirasakan anaknya selain demam tinggi,” pungkas Mieke.

Berdasarkan catatan DKK, kasus DBD pada pekan ke-24 tahun 2019 mencapai 1.390 orang dan 8 di antaranya meninggal dunia. Mayoritas adalah balita. Hal ini lantaran terlambat dibawa ke rumah sakit. (cha/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X