BALIKPAPAN-Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengajak masyarakat dan perusahaan untuk mengubah pola pikir atau mindset dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini disampaikan Wali Kota saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang bertajuk “Biru Langitku, Hijau Bumiku”.
Hari Lingkungan Hidup seharusnya diperingati pada 5 Juni lalu. Namun, karena tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri, maka baru diperingati kemarin (7/7) di Kebun Raya Balikpapan (KRB).
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia adalah polusi. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), setiap tahunnya ada sebanyak 7 juta orang yang meninggal akibat polusi udara.
“Dengan karbondioksida yang terlalu tinggi itu rentan akan berbagai penyakit. Karhutla juga menyebabkan berbagai permasalahan,” ujar Rizal Effendi kepada Balikpapan Pos, kemarin (7/7).
Peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun ini juga menjadi momen untuk menjaga lingkungan, apalagi temanya lebih menekankan pada penguraian polusi udara. “Hari Lingkungan Hidup ini momentumnya sangat baik sekali untuk lebih memperhatikan kualitas udara. Salah satunya dengan mengurangi perilaku menggunakan bahan baku yang bersumber dari fosil untuk kendaraan,” akunya.
Tak hanya masalah polusi udara, Rizal juga menekankan pada pengurangan sampah. Pasalnya dari laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, sampah yang dihasilkan saat Lebaran lalu jauh lebih banyak dibandingkan hari biasa. Jika hari biasa hanya sekira 450 ton, pada Idulfitri lalu sampah yang dihasilkan sebanyak 720 ton.
“Sampah-sampah ini kebanyakan merupakan sampah rumah tangga,” akunya.
Untuk itu, Rizal mengajak warga Balikpapan lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga. Sampah anorganik atau bisa didaur ulang harus dipisahkan dengan sampah organik.
“Perlu dukungan warga jika ingin mengurangi sampah di Balikpapan. Karena kalau cuma petugas, tentunya akan kesulitan untuk mengangkut semua sampah yang ada di Balikpapan. Petugas dan kendaraan DLH cukup terbatas,” pungkasnya. (dan/vie/k1)
