BALIKPAPAN - Sang arsitek Salahudin tampaknya belum menemukan skema yang pakem buat timnya. Atau justru masih mengutak-atik formasi yang tepat buat Persiba. Bersua Sulut United, perubahan kembali terjadi. Terkhusus di lini tengah dengan kehadiran Fadhil Redian dan M Said. Keduanya menggantikan peran yang sejauh ini sejatinya sudah nyetel buat Andre Dio dan Stevanus Bungaran. Sayang taktik yang coba diterapkan Persiba justru tak berjalan efektif. Kekalahan dua gol tanpa balas didapat Persiba di Stadion Klabat, Manado, markas Sulut United, kemarin.
Pun begitu, alasan mendasar pelatih kelahiran Palembang tersebut mengubah sedikit formasi skuatnya lantaran padatnya jadwal Persiba. Tentu, ia menilai rotasi pemain justru sangat wajar. “Harusnya ada tiga sampai empat pemain, tapi itu tidak kami lakukan dan hanya dua pemain. Dan hasilnya fatal. Makanya ada evaluasi nantinya,” jelas Salahudin seusai pertandingan.
Memang perubahan yang dilakukan membuat Persiba tak bisa mengembangkan permainannya. Terutama tanpa diberikannya kesempatan Andre Dio sejak menit awal. Padahal pemain putra daerah tersebut kerap menjadi pembeda. Dio baru mendapatkan kesempatan saat Beruang Madu sudah tertinggal 0-2. “Tentu ada evaluasi untuk laga selanjutnya, karena laga kandang hanya menyisakan waktu satu minggu,” akunya.
Di sisi lain, Pelatih Sulut United, Heri Kiswanto juga cerdik dengan melakukan pressing ketat lini tengah Persiba. Dia mengaku sejak menit awal memang menginstruksikan anak asuhnya untuk melakukan penjagaan ketat di lini tengah. “Kami memang berusaha mematikan pemain tengah mereka. Karena mereka kerap memberikan umpan through pass ke lini sayap yang memang punya kecepatan. Dan taktik itu bisa dijalankan dengan baik,” jelas Heri Kiswanto. (ham/san)