BALIKPAPAN- Tahun 2020 pesta demokrasi akan terlaksana di Balikpapan. Masyarakat bakal punya pemimpin baru, menggantikan sosok Rizal Effendy yang telah menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah selama dua periode. Ya, tahun depan pemilihan kepala daerah (pilkada) akan dilaksanakan untuk menentukan wali kota dan wakil wali kota Balikpapan. Tentu, sejumlah nama tengah mencuat. Diantaranya Rahmad Mas'ud, Heru Bambang, Ahmad Basyir, Syukri Wahid, Andi Burhanuddin Solong, Glenn Nirwan, Abdulloh, Yasser Arafat, dan lainnya.
Tentu peta calon bakal jauh lebih menggiurkan. Apalagi ada beberapa nama tenar berencana maju. Melihat itu, Dosen Hukum Universitas Mulawarman (Unmul), Dr. Muhammad Muhdar, SH ,M.Hum mengatakan, masyarakat harus pintar memilih calon pemimpin. Karena Balikpapan perlu sosok yang benar-benar ingin membangun kota.
”Balikpapan itu perlu jadi kota modern. Terutama dari sistem transportasi,” kata Muhdar, Senin (8/7) kemarin.
Di sisi lain, pria yang pernah menjabat sebagai Bagian Legal Persiba Balikpapan ini menambahkan, Kota Minyak juga wajib memiliki pemimpin yang humanis kepada masyarakat menengah ke bawah. Sehingga mereka bisa tahu seperti apa situasi dan kondisi masyarakat yang berada di strata ekonominya rendah.
”Pemimpin seperti itu harus dipilih. Rakyat wajib disejahterakan,” jelasnya.
Untuk semua itu, kata dia, memang dibutuhkan wajah baru. Terutama lebih fresh untuk urusan kota. Karena membangun sebuah daerah perlu orang-orang berjiwa muda. ”Tahun terus berganti, konsep lama sudah tidak baku lagi. Perlu pemikiran baru dan konsep baru untuk memajukan kota,” tandasnya.
Dia pun berharap pesta demokrasi nanti bisa berjalan damai. Perbedaan dalam pilihan hal yang wajar, karena semua menginginkan pemimpin yang benar-benar bisa memberikan perubahan, baik dari segi infrastruktur maupun kesejahteraan rakyat.
”Semua untuk kemajuan kota. Jadi mari menjaga pesta demokrasi di Balikpapan agar bisa berjalan lancar dan damai,” pungkasnya. (ham/cal)
