BALIKPAPAN-Retribusi parkir Gedung Parkir Klandasan (GPK) terus mengalami peningkatan.
Pada periode Januari sampai Juni retribusi parkir GPK mencapai Rp 121 juta atau telah mendekati target sebesar Rp 150 juta pada tahun 2019 ini.
Menurut Kepala UPT Pengelolaan Parkir Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Hikmatullah Hardian, memang ada pengurangan pada target tahun 2019. Pasalnya untuk tahun 2018 lalu targetnya mencapai Rp 300 juta tapi realisasinya hanya Rp 126 juta.
"Karena kurangnya perolehan tersebut makanya dikurangi targetnya. Tapi sejauh ini baru masuk bulan keenam saja sudah mendekati target. Makanya kami optimis target bisa tercapai," kata Hikmatullah, kemarin.
Beberapa faktor penunjang meningkatnya retribusi parkir GPK antara lain mulai adanya kesadaran masyarakat untuk parkir di GPK serta mulai banyaknya even yang digelar oleh instansi maupun elemen masyarakat.
"Apalagi saat ini GPK sudah menjadi gedung ekonomi kreatif. Inilah yang membuat makin banyaknya pengunjung sehingga target retribusi parkir Rp 150 juta tahun ini kemungkinan bisa tercapai," akunya.
Faktor lain yang juga mempengaruhi meningkatnya retribusi parkir yakni keberadaan dua unit shuttle car melayani penumpang yang parkir di GPK. Mereka diantar sampai tujuannya sesuai rute shuttle car.
"Bukan cuma PNS ataupun siswa yang bersekolah di kawasan pelajar saja, tapi juga termasuk karyawan-karyawan perusahaan sepanjang KTL (kawasan tertib lalulintas) ataupun mereka yang bekerja di Polres Balikpapan. Semua kami layani, begitu juga masyarakat yang parkir di GPK," terangnya.
Para pengguna kendaraan dilayani mulai pukul 07.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita. Shuttle car stand by setiap hari termasuk hari Sabtu dan Minggu. Para penumpangnya dilayani gratis tanpa dipungut biaya.
Apabila ada pemarkir yang diantar ke lokasi tertentu, untuk kembali ke GPK bisa menelpon ke call center.
"Nanti kami akan jemput, kalau nelpon ke call center. Selain itu kami akan tetap melayani meskipun penumpang hanya satu orang," tandasnya. (cha/vie)
