Sebelum Gantung Diri, Curhat Mau Jual Mobil

- Kamis, 11 Juli 2019 | 11:28 WIB

BALIKPAPAN - Suyidno (34), warga Jalan Marsma Iswahyudi RT 10 nomor 07, Kelurahan Sepinggan Raya, Kecamatan Balikpapan Selatan yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri rupanya dikenal sangat baik oleh tetangganya. Ia merupakan pria yang aktif dalam kegiatan di kampungnya termasuk gotong-royong. Sehingga warga pun tak menyangka ia mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

Ketua RT 10 Sepinggan Raya, Faisal menyayangkan kepergian warga terbaiknya itu. Dimana Faisal sangat tahu betul sifat almarhum lantaran sejak kecil memang sering bersamanya. Almarhum di mata Faisal merupakan pria yang pendiam namun aktif dalam bersosialisasi di lingkungannya. Bahkan setiap kegiatan gotong royong, almarhum merupakan orang yang punya inisiatif tinggi.

"Saya juga nggak nyangka dia begitu. Padahal dia itu anaknya aktif aja di kampung, nggak neko-neko orangnya, tampil apa adanya dan juga nggak ada masalah apa-apa di kampung. Malah dia itu setiap kegiatan bersih-bersih tanpa disuruh dia sudah paling duluan datang," kata Faisal.

Banyak yang belum mengetahui mengapa almarhum mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Faisal pun masih bertanya-tanya penyebabnya. Namun ia mendengar dari curhatan rekan-rekan sesama sopir travel almarhum bahwa sebelum tewas, Suyidno sering bercerita kalau ia ingin menjual mobilnya.

"Kata temannya itu dia waktu itu pernah curhat katanya mau jual mobilnya. Nah tapi nggak tahu apakah dia ada utang atau gimana saya juga nggak tahu," ujarnya.

Sementara itu kakak kandung almarhum, Haryono mengaku tidak tahu mengapa adiknya itu melakukan aksi nekat. Padahal didalam keluarga juga tidak ada masalah. Meskipun memang Haryono tidak mengetahui permasalahan rumah tangga almarhum, namun ia meyakini sejauh ini dirinya tidak pernah mendengar masalah apapun tentangnya.

"Nggak ada, baik-baik aja kok. Malah sebelumnya itu dia sempat mengantarkan saya ke Jawa. Terus pas pulang sempat komunikasi. Nggak ada juga cerita kalau dia ada masalah. Tapi kalau masalah rumah tangganya saya nggak tahu karena saya sudah punya keluarga sendiri," tuturnya.

Suyidno meninggalkan seorang istri dan tiga anaknya. Satu di antaranya baru mau didaftarkan masuk ke SMP Negeri 10. Keluarga korban mengaku tidak mengetahui sebab pasti, lantaran korban juga dikenal pendiam terhadap masalah yang dihadapi. "Nggak tahu, kalau sama kakak-kakaknya nggak pernah ada masalah. Kalau masalah utang dan yang lainnya saya nggak tahu, dia nggak pernah cerita," imbuh dia.

Kematian Suyidno dengan cara gantung diri ditemukan pertama kali oleh sang istri, Nanin (32), sekira pukul 09.20 Wita.

Nanin berteriak histeris meminta tolong dan membuat warga sekitar terkejut. Warga pun berdatangan dan berusaha mengevakuasi korban. Posisi rumah korban yang berada persis di belakang Kantor Basarnas Balikpapan lantas membantu mengevakuasi.  Warga kelahiran Tarakan ini diduga melakukan bunuh diri dengan cara menggantungkan dirinya menggunakan kain selendang yang diikat di gelagar atap dapur. Sang istri pun tidak menyangka. (yad/yud)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X