Jelang Akhir Jabatan, Wali Kota Dihadapkan Dua PR

- Jumat, 12 Juli 2019 | 10:43 WIB

BALIKPAPAN-Masa jabatan Wali Kota Rizal Effendi dan Wakil Wali Kota (Wawali) Rahmad Mas’ud akan berakhir 2020 mendatang. Namun, duet kepemimpinan yang dikenal dengan jargon “Itu Sudah” tersebut menyisakan pekerjaan rumah (PR) yang perlu dituntaskan.

“Persoalan pendidikan (PPDB) menjadi perhatian serius, begitu juga dengan persoalan banjir,” kata Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle di gedung parlemen, kemarin (11/7).

Diakui Sabaruddin, berbicara kepuasan memang pasti tidak ada yang puas, namun masih ada celah untuk memperbaikinya. “Sampai saat ini masih sering terjadi banjir. Begitu juga persoalan PPDB online yang terjadi dari tahun ke tahun,” akunya.

Sabaruddin berharap menjelang berakhirnya masa jabatan, setidaknya ada solusi riil dari Wali Kota dan Wawali terhadap kedua PR itu. “Kami sih menganggap bahwa Wali Kota ini bagus, tapi butuh kinerja yang lebih bagus lagi. Yang sudah ada penghargaan kita apresiasi. Tapi dengan penghargaan seperti itu harus berbanding lurus dengan kinerja di lapangan,” ujar politikus Gerindra tersebut.

Sebelumnya, Wali Kota Rizal Effendi mengatakan, banjir yang terjadi di Balikpapan merupakan dampak dari fenomena alam yang terjadi di seluruh dunia. Bahkan, Rizal mengatakan bahwa banjir di Balikpapan tidak separah di daerah lain di Kaltim.

Pemkot, menurutnya, juga telah beberapa kali melakukan pembahasan untuk mencari solusi banjir. “Yang jadi masalah apabila hujan deras bertepatan dengan air laut pasang, sehingga air tertahan, jadinya banjirnya lebih tinggi,” jelas Rizal.

Bahkan, diakui Rizal, pemkot telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 126 miliar untuk menangani permasalahan banjir. Anggaran tersebut paling banyak dialokasikan untuk membiayai pembuatan dan perbaikan drainase di sejumlah titik yang menjadi langganan banjir.

Berdasarkan catatan pemkot, lokasi banjir di Balikpapan pada tahun 2018 ada sebanyak 49 titik. Pemkot kini masih fokus untuk menyelesaikan normalisasi daerah aliran Sungai Ampal. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 16 miliar. Namun, normalisasi sungai masih terkendala pembebasan lahan.

“Harga yang kami tawarkan sudah baik karena appraisal, namun mereka menolak,” aku Rizal. (dan/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X