Pemkot Tak Mampu Revitalisasi Dua Pasar Tradisional

- Sabtu, 13 Juli 2019 | 11:02 WIB

BALIKPAPAN-Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Budiono kembali menyoroti kondisi beberapa pasar tradisional di Kota Balikpapan. Ada dua pusat perbelanjaan tradisional yang dinilai dari segi lokasi, kebersihan, dan kenyamanannya perlu perhatian khusus dari pemkot.

“Saya selaku Komisi II yang membidangi hal itu sangat prihatin dengan kondisi Pasar Klandasan dan Pandansari. Kalau bisa segera mungkin dibahas anggarannya untuk perbaikan dan pengelolaan,” ujar Budiono kepada Balikpapan Pos, kemarin (12/7).

Ia mengatakan jika pemerintah kota tidak mampu mengelola, maka bisa dialihkan kepada pihak ketiga. “Alihkan ke pihak ketiga agar kenyamanan masyarakat berbelanja dapat terjaga, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Balikpapan,” akunya. Politikus PDIP ini juga menjelaskan bahwa perbaikan pasar akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

“Coba kita lihat Pasar Pandansari, tidak bisa dibedakan mana ruko mana pasarnya, semua jadi satu. Begitu juga di Pasar Klandasan. Lihat saja kondisi parkirnya, hampir menutupi akses jalan umum. Sehingga tak jarang mengalami kemacetan di sekitar pasar,” tambahnya.

Apalagi, Pasar Klandasan yang terbakar belum juga dibangun. “Jika memungkinkan akan kami anggarkan pada APBD tahun depan, sambil menunggu skala prioritas yang ada di Balikpapan,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung Pasar Klandasan, Muhammad Yusuf mengatakan bahwa lahan eks kebakaran lebih baik dijadikan tempat parkir kendaraan. Pasalnya, selama ini pengunjung kerap kesulitan mencari lahan parkir di sekitar Pasar Klandasan.

“Dibuat bertingkat untuk lantai bawah, jadi lahan parkir kendaraan di atasnya, baru kios-kios pakaian,” usulnya.

Dirinya menilai pembangunan lahan parkir di dekat Pasar Klandasan jauh lebih baik dibandingkan Gedung Parkir Klandasan (GPK). Ini lantaran pengunjung pasar akan lebih memilih parkir di dekat pasar. “Selain itu, adanya renovasi pasar juga untuk menata para PKL yang kerap menggunakan akses jalan untuk tempat berjualan,” pungkas pria yang tinggal di kawasan RT 47 Gunung Sari Ilir ini.

Program revitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu program penting di era Presiden Joko Widodo. Pasar tradisional sebagai tempat berlangsungnya berbagai transaksi perdagangan antara konsumen dengan pedagang penting untuk dilakukan revitalisasi.

Selama ini, pasar tradisional yang belum dibangun atau direvitalisasi itu biasanya kumuh. Tempat parkir pun susah. Melalui program revitalisasi, kondisi itu akan berubah. Pasar yang sudah direvitalisasi ada tempat parkirnya, sehingga yang belanja pakai mobil atau sepeda motor bisa parkir pengunjung merasa nyaman. (dan/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X