BALIKPAPAN- Meskipun Jalan AMD Selili RT 42 Kelurahan Manggar sudah dilakukan semenisasi di awal bulan April lalu, tak lantas membuat warga sekitar nyaman tinggal di lingkungan mereka. Pasalnya, jika musim penghujan tiba, warga tetap merasa khawatir karena lokasi tempat tinggal mereka menjadi langganan banjir.
Wajar jalan itu menjadi langganan banjir, lantaran parit ataupun drainase di lingkungan mereka masih alami dan belum tersentuh pembangunan. Memang jalanan di lokasi sudah bagus karena baru dilakukan pembangunan, tapi paritnya masih tampak tidak tertata.
Ketua RT 45 Kelurahan Manggar, Eti Murjati ketika dikonfirmasi membenarkan kalau lingkungannya memang rawan banjir. Pihaknya pun sudah mengajukan usulan pembuatan drainase kepada pemerintah. Permintaan mereka pun kabaranya sudah disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan.
"Lokasinya memang rawan banjir, tak jauh dari lokasi juga ada jembatan yang belum diperbaiki. Kalau hujan turun, lokasi akan tergenang karena air dari dua RT lainnya langsung terkumpul di lokasi. Padahal di lokasi, drainasenya masih alami dan belum pernah dibangun," ujar Eti Murjati kepada Balikpapan Pos.
Dijelaskan, beberapa waktu yang lalu pengajuan pembangunan drainase sudah disetujui. Berdasarkan surat yang diterimanya, pihak DPU akan melakukan pengerjaan pada Juli ini. Hanya saja sampai saat ini belum ada tanda-tanda kalau drainase akan dikerjakan.
"Sudah saya terima surat rencana pengerjaannya, tapi belum juga dikerjakan. Warga berharap supaya segera dilakukan pengerjaan dan jangan molor lagi, mengingat pembangunan parit itu memang sangat dibutuhkan oleh warga," ujarnya.
Tak hanya itu, jembatan yang ada di lingkungannya yang berbahan tiang listrik yang rusak dan dulu dikerjakan secara swadaya oleh warga, juga sudah mereka ajukan. Tapi karena pembangunan dilakukan secara bertahap, pemerintah pun sudah berjanji kepada warga, pembangunan jembatan direncanakan tahun 2020 mendatang. (m4/cal)
