BALIKPAPAN-Maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan dengan memanfaatkan trotoar sebagai lapak, membuat Satpol PP kembali melakukan penertiban. Razia dilaksanakan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman dan MT Haryono pada Sabtu (13/7) malam. Sejumlah PKL bensin eceran dan penjual buah menjadi sasaran petugas baret cokelat, lantaran mereka memasang meja maupun rombong jualan di atas trotoar yang seharusnya diperuntukkan untuk pejalan kaki.
“Penertiban rutin saja sebenarnya, fokus kami ke PKL yang berjualan di fasum (fasilitas umum, Red). Karena banyak laporan adanya PKL yang menempatkan barang dagangannya di atas trotoar,” ungkap Kasi Operasi Satpol PP Siswanto (14/7).
Saat melakukan penertiban salah satu PKL bensin eceran di kawasan Jalan MT Haryono, petugas sempat bersitegang lantaran PKL tersebut enggan ditertibkan. Bahkan saat hendak dimintai kartu identitas berupa KTP, pedagang tersebut menolak. Dia menganggap berjualan di sana tidak mengganggu warga.
“Sempat ada yang menolak untuk ditertibkan. Namun setelah kami berikan pemahaman, akhirnya dia mau mengikuti arahan petugas kami,” katanya.
Dari hasil razia tersebut, sebanyak 16 KTP diamankan petugas Satpol PP sebagai barang bukti. Selain itu, sejumlah barang bukti lainnya turut diamankan. Di antaranya 10 liter bensin, timbangan buah, meja, dan tujuh rak bensin. “Semua barang bukti kami amankan di kantor Satpol PP sebagai barang bukti,” tegasnya.
Diamankannya KTP para PKL yang terjaring razia bertujuan agar mereka hadir saat sidang tindak pidana ringan (tipiring) yang akan digelar Satpol PP, Kamis (18/7) mendatang. “Mereka ini melanggar Perda Nomor 10 Tahun 2017 tentang Ketertiban Umum. Razia akan terus kami gencarkan, sehingga tidak ada PKL liar yang memanfaatkan fasum sebagai kepentingan pribadi,” tandasnya. (pri/yud/k1)
