Harga Cabai Rawit Merangkak Naik

- Selasa, 16 Juli 2019 | 13:32 WIB

BALIKPAPAN - Masuk bulan Juli, stok kebutuhan pokok di Balikpapan aman. Harga pun relatif stabil untuk kebutuhan pokok seperti daging dan sayuran. Namun, memang untuk harga cabai rawit, cabai besar dan cabai keriting cukup tinggi. 

Berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan (Disdag), harga cabai masih bisa naik lagi, terutama cabai rawit. Kasi Bahan Pokok Pokok Strategis Dinas Perdagangan Balikpapan, Adi Sudarto mengatakan, harga cabai rawit saat ini mencapai Rp 40 ribu di Pasar Pandansari. 

"Harga cabai ini memang selama bulan puasa sampai lebaran kemarin cukup tinggi. Bahkan sempat menyentuh angka Rp 100 ribu per kilogram. Sampai saat ini sudah mulai mengalami penurunan, untuk cabai keriting harganya di kisaran Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram," sebut Adi Sudarto, kemarin (15/7). 

Menurutnya harga cabai biasanya paling tinggi mencapai Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Namun belakangan kenaikannya bisa mencapai Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu. Saat harganya cukup murah saja, kisarannya Rp 40 ribu per kilogram. 

Selama lebaran kemarin pun salah satu komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah sayuran. ini biasa terjadi di Balikpapan karena memang petani sayuran terbatas. apalagi pada lebaran kemarin sejumlah petani yang asli dari Pulau Jawa kebanyakan mudik. 

"Apalagi di Balikpapan lahan pertanian juga terbatas. Selama musim mudik pun tidak ada petani yang menanam karena pada pulang kampung," alasannya. Saat ini, tempat budidaya sayuran di Balikpapan hanya berada di tiga lokasi yaitu Manggar, Balikpapan Timur, sebagian Balikpapan Utara; dan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah. 

"Kalau pasokan yang bisa dipenuhi sendiri oleh kota Balikpapan antara lain kangkung dan kacang panjang. Sampai sekarang komoditas yang harganya masih mahal seperti kacang panjang, per ikatnya masih Rp 15 ribu," sebut Adi.

Namun menurutnya, setelah para petani pulang dari mudik harga kebutuhan perlahan turun. 

Lebih lanjut untuk kisaran harga daging sapi, saat ini Rp 125 ribu per kilogram. Menurutnya harga ini termasuk normal, melihat pasaran di Balikpapan. Selama ini, apabila harga daging sedang rendah atau pun melonjak, perubahannya tidak terlalu signifikan karena sudah ada alternatif daging beku. 

"Kalau udah hulu alternatif daging beku belum menjadi idola. Kebanyakan orang cari daging yang fresh. Tapi sekarang program daging beku sudah tersosialisasi, sehingga masyarakat punya pilihan," beber Adi.

Selain itu, lanjutnya, pasokan daging beku pun yang masuk ke Balikpapan bagus. "Semenjak supermarket menyediakan alternatif daging beku, sudah tidak ada gejolak harga daging yang signifikan," tandasnya. (cha/rus)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X