BALIKPAPAN - Sang arsitek Salahudin mulai mengetahui kekuatan Persik Kediri. Kekalahan atas Persewar Waropen benar-benar menjadi pelajaran baginya untuk bisa menyiapkan skema yang bakal diterapkan. Memiliki tipe permainan sama dengan Persewar, membuat Salahudin bisa mengikuti jejak Waropen.
Ya, pressing ketat lini per lini memang diperagakan Waropen saat mengalahkan Kediri. Tentu, skema tersebut yang juga kerap dilakukan Persiba menghadapi lawannya. Taktik tersebut bakal diperagakan saat bersua tim berjuluk Macan Putih. “Kami sudah pelajari bagaimana Waropen bisa kalahkan Kediri. Utamanya bagaimana pressing ketat dan tanggung jawab ketika kehilangan bola. Itu yang sering kami lakukan dan peragakan baik dalam latihan maupun pertandingan,” jelas Salahudin.
Mantan juru taktik Madura FC ini mengaku semua lini harus punya peran. Tentu, starting eleven saat melawan Persatu Tuban, tidak emnutup kemungkinan kembali bakal diturunkan di laga nanti. Mengingat semua lini bekerja dengan baik. “Komposisi pemain melawan Tuban akan diturunkan lagi. Tapi semua tetap tergantung kondisi terakhir pemain. Tapi yang jelas tidak akan melakukan banyak rotasi lagi,” akunya.
Benar saja, hingga pekan kelima, Salahudin sudah melihat semua kemampuan anak asuhnya. Para pemainnya telah mendapatkan menit bermain. Termasuk pemain muda Riza Alfin Zidane. Pria kelahiran Palembang ini pun enggan untuk coba-coba lagi. Mengingat laga tersisa wajib mendulang poin.
Pun begitu, ia mengaku kans bermain bagi pemain lain tetap ada. Karena tidak mungkin dalam satu kompetisi tetap memainkan pemain yang sama. Tentu, antisipasi cedera maupun kelelahan dengan melakukan rotasi. Termasuk ketika memainkan pemain di babak kedua. Mestinya, ketika mendapatkan kepercayaan harus lebih siap dan memberikan warna baru bagi tim. “Itu yang harus dilakukan pemain pengganti. Lebih semangat dan menjadi pembeda. Cara kerja pasti bakal berubah ketika ada pemain masuk,” pungkasnya. (ham/san)