Fasilitas Rumah Sakit Sayang Ibu Kurang Memadai

- Kamis, 18 Juli 2019 | 11:21 WIB

BALIKPAPAN-Sejak berdiri 15 tahun lalu, Rumah Sakit Sayang Ibu belum memiliki fasilitas yang memadai sebagai rumah sakit bersalin. Berdiri di atas lahan yang hanya 1.235 meter persegi, rumah sakit yang berada di Kecamatan Balikpapan Barat ini belum juga diperluas.

Direktur RS Bersalin Sayang Ibu dr Indah Puspita Sari mengatakan, lahan yang ada sudah hampir seluruhnya terpakai. “Karena semua harus dipenuhi mulai depan hingga belakang. Juga mesti aman, bukan hanya bagi pasien dan petugas, tapi juga masyarakat sekitar,” ungkapnya. 

Tidak hanya lahan yang terbatas, rumah sakit ini pun tidak memiliki lift. Pasien yang menjalani perawatan mesti berjalan kaki. Sedangkan mereka yang baru menjalani operasi dan mesti rawat inap menggunakan brankar.

“Jumlah kamar rawat inap, antara lain, kamar kelas tiga ada dua ruangan, kelas dua ada empat ruangan, dan kelas satu ada dua ruangan. Selain itu, juga ada ruang bayi dengan lima tempat tidur serta ruang isolasi dengan dua tempat tidur,” urainya.

Meski demikian, sejauh untuk tenaga medis sudah terpenuhi. Bahkan, pihaknya sudah memiliki dokter spesialis. “Ada dua dokter anak, dua dokter obgyn, satu orang dokter patologi klinik, tujuh dokter umum, 31 perawat, dan 28 bidan. Sayang, kami tidak punya dokter anestesi,” imbuhnya.

RS Sayang Ibu telah mengantongi akreditasi paripurna. Hal ini sesuai Permenkes 56/2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Meski telah didukung dengan keberadaan IGD, namun masih ada beberapa ruangan yang belum memenuhi syarat sebagai rumah sakit bersalin. Di antaranya, belum memiliki kamar jenazah, ruang kuret, ruang pencampuran. Pihaknya juga membutuhkan lahan untuk treatment limbah medis serta alat pencuci kebutuhan dapur.

“Angka kelahiran yang tinggi tentu berpengaruh pada kebutuhan ruangan. Sebenarnya rumah sakit ini perlu lebih banyak lagi ruangan dan fasilitas yang lebih memadai. Dalam sebulan saja, ada kira-kira mencapai 100 kelahiran,” sebutnya.

Sementara untuk wacana terkait relokasi, dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan banyak pihak untuk melakukan kajian. Sebelumnya wacana relokasi di Lapangan Jumpi Baru Ulu, dengan luas lahan sekitar 10.220 meter persegi. Kalau ini terlaksana, maka RS Sayang Ibu bisa memiliki 150 tempat tidur. Kebutuhan dokter tentunya juga perlu ditambah.

“Sebenarnya untuk pemindahan ini perlu dilakukan, tujuannya untuk mengimbangi pelayanan dan perluasan rumah sakit,” alasan Indah. 

Beberapa waktu lalu, Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud mengatakan terkait rencana pembangunan fasilitas kesehatan di wilayah Balikpapan barat.

“Apalagi, kebutuhan rumah sakit. Saat ini tengah dilakukan pembebasan lahan Inhutani di Baru Ulu. Nantinya akan dibangun rumah sakit di sana, karena melihat RS Sayang Ibu selama ini tempatnya masih kurang besar,” tandasnya. (cha/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X