BALIKPAPAN - Dalam waktu dekat ini Kampung Wisata Edukasi yang bernama Kangkung Sumber Rejo (Kang Bejo) di kawasan RT 40 akan segera di-launching sebagai kawasan wisata yang dibuka untuk umum.
Sebelum launching, adapun persiapan yang dilakukan pihak RT maupun warga untuk membuat tampilan lebih menarik dan menjadi perhatian. Seperti mendekorasi wisata kampung kangkung dengan berbagai lukisan hingga pembuatan pagar dengan menggunakan ban bekas, caping yang menjadi hiasan hingga beberapa tampilan menarik lainnya yang berada di tengah-tengah sawah kangkung.
"Kami terus melakukan persiapan hingga sampai harinya, karena kami akan menampilkan hal yang beda dengan wilayah lain," kata Ketua RT 40 Haryoto saat di wawancarai Balikpapan Pos di kebun kangkung.
Untuk dananya sendiri, dirinya mendapatkan bantuan dari berbagai unsur mulai dari masyarakat, kelurahan hingga corporate social responsibility (CSR) yang ikut berpartisipasi dalam mengembangkan Wisata Edukasi Kang Bejo tersebut. Karena tempatnya yang dilihat mempunyai potensi dan menarik untuk dijadikan wisata, akhirnya dicoba dan ternyata bisa.
"Kalau di kota kan selain mudah terjangkau juga memiliki suasana yang berbeda. Karena kok ada wisata edukasi di kota. Nah RT 40 Sumber Rejo pun menampilkan yang berbeda," ucap Haryoto.
Lurah Sumber Rejo Umar Adi melanjutkan, pihak menggelar rapat mengenai persiapan launching wisata edukasi sekaligus penyerahan topi caping dari CSR memberikan berbagai macam berupa, foto booth, menambah teras posyandu, pemberian topi caping berjumlah 100 buah serta juga mengajak masyarakat sekitar untuk mengembangkan UMKM yang berbahan pokok kangkung di tempat yang sudah disediakan.
"Alhamdulillah dalam wisata edukasi ini banyak sekali bantuan yang diterima untuk mempercantik lingkungan sekitar kampung kangkung," imbuh Umar Adi.
Kebun kangkung yang dijadikan wisata edukasi Sumber Rejo ini merupakan hasil kerja para kelompok tani yang bersama-sama mengembangkan sayur kangkung tersebut. Kebun kangkung ini memiliki luas yang cukup panjang sekitar 1 hektar, menurutnya tak hanya mampu meningkatkan perekonomian rumah tangga saja, tetapi juga dapat menjaga gizi keluarga. Sebab, kangkung tersebut tak menggunakan pupuk kimia.
Selain dapat mengetahui mengenai wisata edukasi Kang Bejo, masyarakat yang berkunjung nantinya juga dapat mengetahui tentang tanaman hidroponik, pembuatan tauge dan juga dapat melihat berbagai macam jenis tanaman obat keluarga (Toga).
"Untuk tanaman toga yang ada di RT 40 ini sekitar 50 jenis tanaman," jelasnya.
Harapannya wisata edukasi ini sebagai wisata edukasi dengan penguatan pemberdayaan masyarakat yang murni dikelola oleh masyarakat, sehingga di harapkan siapa pun yang menjadi lurah, maupun camat bisa selalu mendukung kegiatan ini, karena warga sendiri yang mengelola wisata ini hingga menjadi tempat wisata yang menarik. (may/san)
