BALIKPAPAN – Jajanan di sekolah bentuknya beraneka ragam, mulai dari minuman hingga makanan bisa diperjualbelikan. Bahkan untuk menarik perhatian pelajar, tentunya banyak cara digunakan oleh pedagang. Salah satunya dengan membungkus minuman atau makanan dengan semenarik mungkin, agar dibeli.
Ternyata hal itulah yang menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan yang lagi mengkaji pembentukan tim pengawas jajanan sekolah, demi memastikan tidak ada panganan mengandung bahan berbahaya yang dijual di sekitar lingkungan sekolah.
“Tim ini yang nantinya bertugas untuk melakukan pengecekan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota dr Andi Srijuliati kepada Balikpapan Pos, baru-baru ini.
Lanjut dr Dio biasa dr Andi disapa, pemeriksaan rencananya bisa dilakukan petugas masing-masing puskesmas yang ada di dekat sekolah.
Andi mengatakan sampai sekarang tim memang belum menemukan jajanan yang membahayakan anak-anak, namun Dinas Kesehatan terus waspada.
“Anak-anak sangat menyukai makanan yang berwarna karena menarik perhatian mereka, namun mereka tidak paham apakah itu pewarna yang aman atau tidak,” kata Andi.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak para orang tua siswa dan guru membantu pengawasan jajanan anak-anak di lingkungan rumah dan sekolah.
“Yang paling mengetahui kesehatan anak tentu orangtua dan kalau di sekolah guru hingga kepala sekolahnya,” kata dia.
Andi juga meminta pihak sekolah turut mengawasi makanan yang dijajakan di sekolah, baik di kantin maupun di depan sekolah.
Dia mengatakan, makanan yang dijual di kantin sekolah harus sehat dan kepada orang tua diminta menyiapkan bekal dari rumah agar anak tidak membeli jajan sembarangan.
“Biar lebih aman, anak harusnya membawa bekal yang disiapkan orangtua mereka. Ini jauh lebih aman dan sehat. Pastinya terjamin untuk anak,” tutupnya. (dan/rus)