Tiga Rekor Dunia Siap Dipecahkan Wasi

- Rabu, 24 Juli 2019 | 11:09 WIB

BALIKPAPAN - Inisiasi pemecahan rekor dunia selam Guinness World Records (GWR) yang akan dilaksanakan di Manado Sulawesi Utara pada 1-3 Agustus 2019 mendatang, mulai dilakukan di Balikpapan. Wanita Selam Indonesia (Wasi) sebagai penggagas kegiatan tersebut menegaskan sudah tercatat ada 3.300 penyelam yang siap ambil bagian dalam acara tersebut.

Hal ini ditandai dengan kedatangan Ketua Wasi Pusat Tri Titto Karnavian ke Kota Balikpapan, Selasa (23/7) kemarin.  Istri Kapolri Titto Karnavian ini mengatakan, digelarnya acara tersebut sebagai hadiah Hari Ulang Tahun (HUT) ke-174 Kemerdekaan Republik Indonesia.

 "Tentunya untuk mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa nenek moyang kita pelaut mari kita cintai laut. Kita juga ingin menumbuhkan rasa heroik bahwa kita harus mampu mengalahkan negara lain untuk memecahkan rekor dunia," ungkapnya usai melakukan kegiatan bersih-bersih pantai dan menanam mangrove di Pantai Lamaru Balikpapan, Selasa (23/7) sore.

Dia membeberkan pemecahan tiga rekor dunia sekaligus diantaranya menyelam massal sebanyak 3 ribu penyelam, rantai manusia terpanjang di bawah air serta pembentangan bendera terbesar di bawah air.

"Ada sebelumnya rekor tersebut dipecahkan oleh Amerika dan Australia,  tahun ini kita akan kalahkan dengan membuat rekor lebih banyak lagi," ujarnya meyakinkan. Persiapan kesiapan kegiatan saat ini sudah mencapai 80 persen. PT Pertamina turut mendukung kegiatan upacaya pemecahan rekor dunia selam GWR Official Attampt,” imbuh Tri.

Tri mengakui bahwa untuk bisa mendaftarkan bisa dicatat di Guinness Records tidaklah mudah. "Persiapan 1 tahun sebab kegiatan bukan gampang, ini menyangkut fasilitas kami bekerjasama dengan pihak stake holder. Saat ini sudah 80 persen persiapan semua. Syarat untuk bisa dicatat di rekor dunia sangat sulit yang berlokasi di London mereka betul-betul selektif untuk memenuhi syarat," bebernya.

Dipilihnya Manado, Sulawesi Utara sebagai lokasi memecahkan rekor dunia di mana sudah memiliki fasilitas lengkap. Tidak hanya itu pantai yang landai juga menjadi salah satu dipilihnya Manado. "Fasilitas di sana sudah lengkap selain SDM juga lokasinya bagus, kalau di Bali fasilitas lengkap namun pantainya berkarang. Di Maratua Kaltim juga sangat indah tapi fasilitas dan SDM belum maksimal oleh sebab itu Manado kami tunjuk lagi sebagai lokasi kegiatan," jelasnya.

Dia mengaku bahwa menjadi seorang diver meningkatkan kecintaan kepada alam terutama laut. "Kalau kita jadi diver sangat indah dan harus dijaga saya juga menyaksikan bawah laut yang rusak dan masih baik. Kita dikenal surga bawah laut Indonesia. Jangan takut kepada laut banyak tempat wisata laut sehingga tidak perlu jauh jauh pergi keluarga negeri. Mari kita harus nikmati keindahan bawah laut milik kita," tandasnya. (pri/ono)

 

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X