Daging Kurban, Dilarang Gunakan Kantong Plastik

- Jumat, 26 Juli 2019 | 10:57 WIB

BALIKPAPAN - Menjelang Iduladha 1440 Hijriah, Pemkot Balikpapan mengimbau kepada panitia kurban, untuk tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Suryanto menuturkan, kantong plastik merupakan sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alamiah. Apalagi, kantong plastik kresek hitam, yang merupakan hasil dari proses daur ulang plastik bekas pakai yang mengandung zat karsinogen, sehingga berbahaya bagi kesehatan.

“Kantong plastik kresek berwarna, terutama hitam kebanyakan merupakan produk daur ulang bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, kotoran hewan atau manusia,” terang Suryanto kepada Balikpapan Pos, kemarin.

DLH menyarankan, untuk menggunakan tempat yang lebih ramah lingkungan saat membagikan daging kurban.

“Kami imbau, agar panitia kurban menggunakan wadah yang ramah lingkungan, seperti daun pisang, daun talas, atau bahan ramah lingkungan lainnya yang mudah dijumpai di Balikpapan” tuturnya.

Suryanto menjelaskan, larangan menggunakan kantong plastik sekali pakai sudah digaungkan sejak lama. Pada 2009, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis peringatan publik tentang bahaya kantong plastik kresek hitam.

“Dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan,” ungkapnya.

Suryanto berharap, Iduladha kali ini menjadi bagian dari kampanye ramah lingkungan. Terlebih lagi, kata dia, Pemkot Balikpapan sedang mengalakkan program pengurangan penggunaan kantong plastik.

“Iduladha masih beberapa pekan ke depan, masih ada waktu yang cukup bagi panitia untuk mempersiapkannya dengan baik. Agar lebih maksimal ibadah kurbannya,” kata Suryanto.

Suryanto menuturkan, saat ini telah banyak tersedia alternatif produk di pasaran yang lebih ramah lingkungan dan dapat menjadi substitusi penggunaan plastik sekali pakai.

“Tas lipat dan keranjang belanja sebagai ganti kantong plastik, kotak makan sebagai ganti styrofoam, tumbler sebagai ganti membeli air kemasan plastik dan sedotan bambu atau stainless steel sebagai ganti sedotan plastik, saat ini sudah marak dijual di mana-mana. Kami mendorong gerakan masyarakat untuk bersama bergaya hidup mengurangi sampah plastik,” tutupnya. (dan/vie)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X