Nilai Tambah Layanan Bertarif Murah

- Sabtu, 27 Juli 2019 | 11:00 WIB

BALIKPAPAN-Calon penumpang menyambut baik rencana PT Pelayaran Nasional (Persero) atau Pelni menghentikan penjualan tiket non seat mulai 1 Agustus mendatang. Dengan kata lain, seluruh penumpang kapal akan mendapat fasilitas yang sama. Yakni seat atau tempat tidur.

"Bagus mba. Kalau memang seperti itu berarti kami enggak perlu rebutan lagi saat naik kapal untuk dapat tempat," kata Fitriani dijumpai usai membeli tiket Pelni tujuan Nunukan di loket penjualan kantor cabang Balikpapan, kawasan Semayang Jumat (26/7). Fitriani akan menumpang KM Lambelu tujuan Tarakan-Nunukan yang dijadwalkan berangkat Minggu (28/7), besok. Ia juga berharap, dengan dihentikannya penjualan tiket non seat secara otomatis memberinya kepastian dalam memperoleh tempat tidur. "Berarti tinggal tunjukan tiket, langsung dapat tempat, mudah-mudahan seperti itu," ucapnya kemudian.

Ya, mulai 1 Agustus, Pelni menghentikan penjualan tiket non seat dalam rangka meningkatkan kualitas layanan sekaligus menjamin kenyamanan penumpang selama perjalanan. Pelni juga tidak memberi toleransi atas kelebihan penumpang dari kapasitas tempat tidur terpasang seperti periode sebelumnya. Tiket pun harus sesuai identitas calon penumpang. Jika tidak sesuai, calon penumpang dipastikan tidak diberangkatkan.

Fitriani melanjutkan, sejak tahun 1997 sudah mengandalkan armada Pelni untuk menjumpai keluarga di Nunukan. Utamanya saat periode libur lebaran. "Tiap lebaran selalu pulang, biasanya sama keluarga besar. Tapi kali ini sendirian," seru warga Grogot ini.

Sejak itu pula, sambungnya, ia berpacu demi memperoleh tempat agar tetap nyaman selama menempuh perjalanan.

Setali tiga uang, Adimin, calon penumpang tujuan Maumere menggunakan KM Lambelu berangkat Rabu (31/7), mengaku, ketentuan tersebut merupakan nilai tambah. "Pulang kampung selalu naik kapal Pelni karena satu-satunya kapal laut yang kesana, harga tiketnya juga terjangkau," ulasnya. Dalam menempuh perjalanan ke kampung halaman menggunakan armada Pelni, Adimin mengaku kerap berbagi tugas. "Kalau pulang selalu rombongan dengan keluarga, ada yang jaga barang, ada yang bertugas cari tempat, ternyata semua orang berpikir yang sama akhirnya rebutan. Tapi kalau ada jaminan tempat tidur masing-masing penumpang, kami bersyukur," celetuknya. Betapa tidak, untuk bisa sampai ke tujuan, sekira dua hari waktu yang harus ditempuh Adimin. "Bisa dibayangkan mba kalau tidak dapat tempat (yang nyaman) lebih lebih lagi saat penumpang ramai. Luar biasa lelahnya diperjalanan," celetuknya.

Pantauan Balikpapan Pos, gelombang penumpang yang berangkat selama sepekan terakhir cukup tinggi.

Di antaranya tujuan Pare Pare-Makassar-Maumere-Lawoleba-Kupang menggunakan KM Bukit Siguntang berangkat Rabu (24/7). Total yang naik dari Pelabuhan Semayang sebanyak 1.206 penumpang. "Jumlah itu sudah termasuk tiket non seat," ucap Kepala Operasi Pelni cabang Balikpapan Ibrahim ditemui di kantornya, kemarin.

Begitu juga tujuan Pare Pare-Makassar-Bau Bau berangkat dihari yang sama yakni Rabu (24/7) pukul 22.40 Wita menggunakan KM Lambelu. Total yang naik dari Pelabuhan Semayang sebanyak 1.386 penumpang. Lagi-lagi jumlah itu sudah termasuk pemegang tiket non seat.

Arus penumpang untuk empat keberangkatan sampai akhir Juli, juga diperkirakan kembali tinggi. Masing-masing tujuan Tarakan-Nunukan-Pantoloan berangkat Minggu (28/7) menggunakan KM Lambelu. Hingga Jumat kemarin tingkat isian mencapai 80 penumpang dari Balikpapan.

Kemudian tujuan Tarakan-Nunukan berangkat Senin (30/7) menggunakan KM Bukit Siguntang. Hingga Jumat kemarin tingkat isian dari Balikpapan mencapai 29 penumpang.

Dan tujuan Surabaya menggunakan KM Labobar berangkat Selasa (31/7). Hingga Jumat kemarin posisi calon penumpang dari Balikpapan sebanyak 610 orang. Berangkat dihari yang sama yakni KM Lambelu tujuan Pare Pare-Makassar-Maumere-Larantuka. Total tiket yang terjual hingga Jumat kemarin untuk keberangkatan dari Balikpapan sebanyak 336 lembar.

Pun begitu untuk keberangkatan tepat dihari pertama dihentikannya penjualan tiket non seat yakni 1 Agustus mendatang, hingga Jumat kemarin tiket yang terjual untuk keberangkatan dari Balikpapan mencapai 185 lembar. Adapun jadwal kapal yang berangkat periode tersebut yakni KM Bukit Siguntang tujuan Pare Pare-Makassar.

"Mengingat Pelni menerapkan sistem multi port maka jumlah tiket yang tersisa untuk masing-masing keberangkatan tergantung isian penumpang dari pelabuhan yang dilalui," jawabnya.

Itu artinya, pembelian jauh hari sebelum keberangkatan, memberi jaminan calon penumpang memperoleh tiket. Guna memudahkan masyarakat mendapatkan tiket,  Pelni membuka berbagai kanal pembelian yang mudah dijangkau. Meliputi agen resmi penjualan tiket Pelni, website, melalui aplikasi Pelni Mobile yang dapat diunduh di smartphone, gerai Indomaret, kantor PT Pos Indonesia atau call center.

Masih dalam rangka memberi kenyamanan pengguna jasa, penumpang juga diimbau tidak membawa barang bawaan melebihi ketentuan. Yakni maksimal 50 kg. Di atas itu, akan dikenakan biaya overbagasi dengan tarif yang juga telah ditentukan. "Overbagasi juga terbatas, maksimal 100 kg," pungkasnya. (dra/vie)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X