BALIKPAPAN-Untuk bertahan dari gelombang inflasi, investasi emas jawabannya. Pasalnya, harga emas tidak mudah turun. Bahkan dari masa ke masa, tren harganya cenderung naik.
Berbeda dengan menyimpan uang dalam bentuk tabungan. Walaupun mendapat bunga setiap bulannya, tetapi tidak mampu bertahan dari gerusan inflasi. Sebaliknya, nilainya akan terus tergerus oleh waktu.
Hal itu terungkap dalam ajang The Gade Talk dengan tema Emas adalah Investasi Nyata yang digelar PT Pegadaian (Persero) cabang Balikpapan, di The Gade and Coffee, Klandasan, Sabtu (27/7) lalu.
"Investasi emas lebih aman dan menguntungkan karena memberi kepastian dan tidak menyisakan keraguan. Sedangkan invetasi di luar emas tergantung situasi global. Apalagi Indonesia yang sangat tergantung kondisi ekonomi global," kata
Direktur Pascasarjana Universitas Balikpapan (Uniba), H Rendi Susiswo Ismail saat didapuk sebagai pembicara.
Senada dengannya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Balikpapan H Yaser Arafat yang juga tampil sebagai pembicara berpendapat, investasi tidak melulu berkaitan dengan modal besar. "Tapi bisa juga dalam bentuk tabungan. Hanya saja, tabungan dalam bentuk uang rawan tergerus inflasi, sedangkan tabungan atau menyimpan emas zero inflasi," ucapnya.
Ia mencontohkan, uang senilai Rp 10 juta semula dapat dibelanjakan berbagai kebutuhan dalam jumlah banyak. Karena di tahun berikutnya terjadi peningkatan harga-harga barang dan jasa atau yang lebih dikenal dengan inflasi maka dengan nominal yang sama, barang belanja yang didapat menjadi terbatas.
Lanjut Yaser menjelaskan, sejatinya sejak jaman Rasulullah SAW emas digunakan sebagai alat tukar yang sah dalam perniagaan. Dalam hal ini dinar dan dirham yang berbahan dasar emas. Di tengah tekanan inflasi yang terjadi setiap tahun, emas dipastikan tidak akan berkarat oleh zaman.
"Emas tidak menghianati zaman. Jadi kenapa tidak dimulai dari sekarang, memiliki emas atau menyimpan emas dari sekarang," gebunya.
Sadar akan pentingnya berinvestasi dalam bentuk emas, Pegadaian memberi solusi dengan meluncurkan tabungan emas. Berupa produk yang memberi kemudahan masyarakat memiliki emas. Cukup dengan melakukan pembukaan rekening dan menyimpan dana. Selanjutnya, dana yang disimpan akan dikonversi dalam bentuk emas.
"Penarikan bisa dilakulan setiap saat. Bisa ditarik dalam bentuk uang tunai atau ditarik dalam bentuk emas sesuai harga yang berlaku saat itu," kata Pemimpin Area Balikpapan Asror Maskuri masih di ajang yang sama.
Yang terpenting, lanjut Asror karib ia disapa,
menabung emas di Pegadaian mulai sekarang bagian dari merencanakan masa depan yang lebih pasti.
Disebutkan, ada 65 outlet Pegadaian di wilayah kerjanya meliputi Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser yang siap melayani masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk tabungan emas.
Ihwal berlipatnya keuntungan berinvestasi emas utamanya dalam bentuk tabungan turut dibenarkan sejumlah nasabah yang hadir dalam kesempatan tersebut.
"Investasi emas apalagi dalam bentuk tabungan di Pegadaian memberi rasa aman. Saya tidak perlu menyimpan fisiknya di rumah karena rawan hilang dan lainnya sebagainya tapi cukup dalam bentuk tabungan, kapan pun tabungannya bisa saya ambil dan hebatnya dalam bentuk emas," kelakarnya Sanur bangga.
Setali tiga uang, nasabah lainnya yakni Nidia juga mengaku kepemilikan emas membantunya dalam berbagai hal. Mulai membiayai anak sekolah termasuk menjalankan usaha. "Emas tidak perlu dijual, cukup digadai di Pegadaian. Saya tetap memiliki emas, usaha dan sekolah anak saya juga jalan," gebunya. (**/dra/rus)
