Debut Mengecewakan

- Selasa, 30 Juli 2019 | 10:38 WIB

BALIKPAPAN - Debut perdana sang arsitek Satia Bagdja Ijatna  berjalan kurang memuaskan. Hasil mengecewakan didapat Persiba Balikpapan. Bertandang ke Stadion Cendrawasih, Senin (29/7) kemarin harus takluk 1-2 atas tuan rumah PSBS Biak. Hasil ini membuat Beruang Madu terancam tergusur ke  papan bawah. Sulit untuk bisa nangkring di empat besar. Apalagi menyisakan dua laga away dan satu kandang.

Padahal pada pekan ketujuh tersebut, Beruang Madu sejatinya langsung unggul terlebih dahulu. Permainan baru berjalan 9 menit, gelandang Yusuf Efendi sukses mencatatkan namanya di papan skor. Berawal dari tendangan bebas dari jarak cukup jauh di tengah lapangan. Mantan penggawa Madura FC tersebut melakukan spekulasi tendangan langsung. Penjaga gawang Biak yang dikawal Yusak Samuel Redjauw melakukan blunder. Bola yang awalnya sudah mampu ditangkap justru terlepas dan masuk ke gawang. Keunggulan tersebut membuat tuan rumah bangkit.

Aliran bola lebih banyak berada di lini pertahanan Persiba. Imbasnya gol yang ditunggu publik tuan rumah akhirnya tercipta. Sakitnya, hanya dalam kurun waktu tiga menit, dua gol tercipta ke jala Dwi Yudha. Diawali oleh Hermansyah Muchlis pada menit 42. Pemain yang karib disapa Manca tersebut berhasil membuat gol penyeimbang. Memaksimalkan umpan crossing dari sisi kanan, pemain yang kerap mengikuti tarkam di Danlanud Cup bersama Gabe FC tersebut dengan bebas melesatkan bola.

Gol tersebut seakan menjadi malapetaka bagi Persiba. Tiga menit berselang, tepatnya dipenghujung babak pertama, tim berjululuk Cendrawasih Kuning berbalik unggul. Irvan Febrianto berencana memutuskan umpan silang Biak justru bolanya mengarah ke gawang sendiri dan mengelabui Yudha yang sudah terlanjur maju meninggalkan gawangnya. Skor 2-1 pun menutup interval 45 menit babak pertama.

Usai turun minum, Persiba sejatinya bisa menyamakan kedudukan, sayang gol tersebut dianulir wasit. Skor 2-1 untuk keunggulan tuan rumah tetap bertahan hingga berakhirnya babak kedua. “Kalau dari pandangan saya, gol tersebut harusnya gol. Tapi wasit menganggapnya ada pelanggaran karena handsball. Padahal tidak ada sama sekali,” keluh Pelatih Satia Bagdja.

Dia mengaku mestinya laga tadi bisa membawa pulang poin. Sayang, keunggulan yang sudah diciptakan tidak bisa dipertahankan. Para pemain seakan panik. Gaya permainan satu sentuhan dari kaki ke kaki justru sudah tidak terlihat. Padahal, saat masih kedudukan imbang, para pemain mampu meregakan ball posesion yang membuat lawan tertekan. “Para pemain panik. Permainan berubah saat sudah unggul. Merasa ketakutan karena tekanan dari tuan rumah. Mestinya harus enjoy karena sudah unggul,” ujar Satia Bagdja.

Di sisi lain, mantan pelatih timnas wanita tersebut menjelaskan apa yang coba ingin diterapkan juga belum berjalan maksimal. Tempo permainan terkesan lambat. Mestinya ketika ball posesion harus bermain tajam ke depan. Bukan memberikan umpan ke belakang. “Saya bertanggung jawab atas hasil ini. Tentu ada evaluasi yang dilakukan. Meminta maaf kepada para suporter karena belum bisa membawa pulang poin,” pungkasnya. (ham/san)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X