Kadonya Cukup Naik Kasta

- Kamis, 1 Agustus 2019 | 11:18 WIB

BALIKPAPAN - Tepat 3 Agustus nanti, hari paling bersejarah bagi Persiba Balikpapan. Kenapa tidak, tepat 69 tahun tim kesayangan Kota Minyak ini berdiri. Terbentuk sejak 1950 silam. Sudah banyak hal yang diberikan tim ini terhadap Kota Balikpapan. 

Momen hari jadi tersebut sekaligus bertepatan dengan laga tandang di pekan kesembilan bersua Martapura FC, Sabtu (3/8). Tentu, poin absolut menjadi hal paling realistis sebagai kado ulang tahun Beruang Madu. Di sisi lain, sekaligus pecah telur untuk kemenangan perdana di luar kandang. ”Harus tiga poin di Martapura. Karena tim sudah berada di papan bawah. Sekaligus memutus tren negatif dua kekalahan secara beruntun,” kata Ketua Balistik Endrik Jatmiko, kemarin.

Sebagai suporter, tentu menyambut baik hari jadi berdirinya Persiba. Hanya saja, sampai saat ini dia belum membicarakan acara apa saja yang akan dilakukan suporter nantinya. ”Mungkin lebih ke doa bersama saja. Bagaimana meminta doa kepada Allah agar musim ini Persiba bisa kembali ke Liga 1. Itu kado paling terindah yang bisa diberikan,” harapnya. 

Musim ini, tentu perjalanan menuju kasta tertinggi terbilang cukup sulit. Mengingat hingga pekan  ketujuh, Beruang Madu masih berada di papan bawah. Tepatnya di peringkat sembilan, satu strip di zona degradasi. Perjuangan untuk kembali pentas tentu lebih berat. ”Semua bisa berubah. Tak ada yang tak mungkin. Insya Allah masih optimis bisa lolos,” ujarnya. 

Berdiri sejak 1950, sejatinya pasang surut prestasi telah dialami tim yang juga berjuluk Selicin Minyak ini. Pertama kalinya pentas di kasta tertinggi atau lebih dikenal di divisi utama didapat tahun 1985. Saat itu, sukses menaklukkan tiga kasta saat diarsiteki Ronny Pattinasarani. 

Sayang kesuksesan itu tidak bertahan lama. Musim 1988 turun kasta hingga 2003. Di musim 2004 Persiba baru bisa kembali ke divisi utama setelah mampu menempati peringkat empat wilayah Timur. Sosok Syahril HM Taher yang pertama kali memegang tim berhasil mengembalikkan kejayaan Persiba. 

Pada eranya, musim 2009/2010 prestasi tertinggi juga didapat Persiba dengan finis di peringkat ketiga Indonesia Super Liga (ISL). Sudah 14 tahun keharmonisannya bersama tim, musim 2019 akhirnya dia memutuskan untuk berpisah. Kini, sosok Gede Widiade melanjutkan tongkat estafet perjuangan Syahril. Kehadirannya tentu diharap bisa moncer seperti saat membawa beberapa tim meraih juara. Salah satunya membawa Persija Jakarta meraih double winner musim lalu. 

Jelang, hari jadi Persiba tahun ini, masyarakat tentu berharap banyak agar Persiba kembali eksis di kasta tertinggi. (ham/san) 

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X