Hingga Juli, Kinerja Pegadaian Tumbuh Menakjubkan

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 10:52 WIB

BALIKPAPAN-Perekonomian daerah yang perlahan membaik menopang pertumbuhan bisnis PT Pegadaian (Persero) cabang Balikpapan periode Januari-Juli. Berdasarkan data yang dilansir, realisasi penyaluran kredit sebesar Rp 1,21 triliun atau mencapai 91,79 persen dari Rp 1,32 triliun target yang dibebankan tahun 2019. Jumlah itu meningkat 1,03 persen dari perolehan periode yang sama tahun lalu. "Tentunya membaiknya perekonomian daerah diimbangi dengan promosi yang masif sehingga turut menguntungkan bisnis Pegadaian," kata Vice President Asror Maskuri selaku Deputy Bisnis Area Balikpapan saat dijumpai di The Gade Coffee and Gold akhir pekan kemarin.

Promosi yang masif lanjut dia menerangkan, turut didukung 26 tenaga sales yang tersebar di dalam kota dan agen Pegadaian sebanyak 142 orang. Itu masih ditambah dengan kehadiran mitra Pegadaian sebanyak 16 orang. "Tidak kalah pentingnya kehadiran The Gade Coffee and Gold yang tak lain ide dari direksi yang menggabungkan cafe dengan Pegadaian yang mampu memikat generasi milenial dan menghasilkan nasabah baru generasi masa kini," serunya diamini Pemimpin Pegadaian cabang Kampung Baru Erik Tomijanarko.

Secara akurasi Asror sapaan akrabnya menyebut, kredit cepat aman (KCA) alias gadai kembali menjadi tulang punggung. Bahkan realisasi penyalurannya melampaui target yang dipatok. Yakni mencapai Rp 960,72 miliar atau 115,87 persen dari target Rp 822,06 miliar. Momentum tertentu seperti Ramadan, lebaran dan tahun ajaran baru turut mendongkrak laju kenaikan permintaan. Apalagi ada reward bagi nasabah yang bertransaksi periode lebaran lalu hingga Agustus.

Produk serupa yang berbasis syariah dikenal dengan nama Rahn juga turut mengungguli serapan dari total pembiayaan yang disalurkan Pegadaian Syariah cabang Balikpapan. Realisasinya pun turut melampaui target. Yakni sebesar Rp 91,52 miliar atau 120,12 persen dari Rp 76,19 miliar target yang dibebankan.

"Baik KCA maupun gadai berbasis syariah masing-masing tumbuh 2,47 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu," sebutnya.

Pun begitu dari sisi jumlah nasabah, produk KCA dan gadai berbasis syariah sama-sama melampaui target. Hingga Juli total nasabah baru KCA mencapai 854 ribu atau 116 persen
dari 852 ribu nasabah baru yang ditargetkan. Untuk gadai berbasis syariah, total nasabah baru yang berhasil dihimpun sebanyak 91 ribu dari 89 ribu yang ditargetkan. 

Lanjut dia menerangkan, gadai Tabungan Emas tak kalah gemilang karena turut mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Mencapai Rp 3,91 miliar dari target Rp 4,27 miliar.

Tabungan Emas salah satu produk investasi andalan Pegadaian yang dirancang khusus untuk merencanakan masa depan yang lebih pasti. Cukup dengan melakukan pembukaan rekening dan menyimpan dana. Selanjutnya, dana yang disimpan akan dikonversi dalam bentuk emas. Kenaikan harga emas memacu kesadaran masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk Tabungan Emas. Tengok saja jumlah nasabah yang berhasil dihimpun. Mencapai 52.260 dari 69 ribu yang ditargetkan tahun ini.

"Adanya kenaikan harga emas, masyarakat terpanggil alasannya kalau tidak dimanfaatkan (berinvestasi, Red) dari sekarang, kapan lagi!. Tak hanya dalam bentuk Tabungan Emas, banyak juga yang berinvestasi dalam bentuk fisik yakni membeli logam mulai di Pegadaian, kepingan satu dan lima gram yang paling banyak diminati," ulasnya bersemangat.

Adapun layanan gadai Tabungan Emas yang dilayani yakni minimal saldo satu gram. Yang menarik, bunga kreditnya lebih rendah dari KCA.

Kredit Agunan Sistem Gadai (Krasida) menjadi produk berikutnya yang tumbuh melejit. Periode Januari-Juli, realisasi penyaluran kreditnya mencapai Rp 55,3 miliar dari target Rp 32,38 miliar.

Paruh kedua tahun 2019, Asror optimis bisnisnya meningkat tajam. "Sampai dengan Desember ompitis target terlampaui 106,7 persen," lugasnya.

Disebutkannya, ada berbagai faktor yang mendukung peningkatan omzet. Salah satunya Pemilukada Kota Balikpapan tahun 2020 yang mendorong peningkatan bisnis sektor pendukungnya.

"Ya momentum tersebut banyak dimanfaatkan pelaku usaha sehingga kebutuhan dana cepat sebagai modal juga tinggi. Bahkan beberapa hari belakangan kami mendapat laporan, ada penambahan nasabah baru yang juga memerlukan modal cepat, seperti di UPC Meratus yang permintaan kreditnya mencapai Rp 400 jutaaan satu nasabah. Peruntukkannya untuk proyek tambang yang saat ini sedang bergeliat," ulasnya.

Di sisi lain, Asror juga berencana menambah tenaga pemasaran menjadi 37 orang dari sebelumnya 26 orang. Ia juga akan merekrut tenaga magang dari kalangan mahasiswa untuk perluasan informasi produk Pegadaian di kalangan generasi masa kini. Produk yang paling sesuai apalagi kalau bukan Tabungan Emas.

Adapun momentum Natal dan Tahun Baru tidak berkontribusi positif terhadap omzet. "Berdasarkan tren tiap tahunnya Natal dan Tahun Baru tidak memberi pengaruh terhadap permintaan bahkan cenderung turun tapi tidak signifikan," pungkasnya. (dra/vie)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X