Kampung Kamal Kelurahan Handil Baru kini menjadi ikon kampong bersih dan menarik di Kecamatan Samboja Kutai Kartanegara. Semenjak RT 11 menjadi pemenang Kompetisi Sahabat Sampah tingkat kelurahan tahun 2018, daerah ini menjadi kawasan bersih, apik, tertata rapi, dan berwarna-warni nyaman dipandang mata.
Sepanjang jalan kanan-kiri rumah warga RT 11 masyarakat menanam berbagai macam bunga beraneka rupa dan warna. Begitu pula pagar-pagar rumahnya, dicat dengan bermacam warna-warni. Sehingga ketika senja tiba, kampong ini menjadi kawasan menarik dengan hiasan bunga dibawah lampu-lampu yang menyala.
Saat tim SKK Migas Kalsul mendatangi kawasan Kampung Kamal ini, diungkapkan Ketua RT 11 Samian, kerja keras warganya membuah hasil yang dia sangat syukuri. Diakuinya Kampung Kamal dulunya gersang, saat ada info Kompetisi Sahabat Sampah 2018, dirinya memotivasi warga sekitar untuk berpartisipasi. Di tengah kesibukan warganya yang bekerja sebagai petani, konon pengerjaan penanaman serta penataan kampung Kamal dilakukan pada malam hari.
“Kami bekerja gotong royong biasanya malam sampai dini hari. Semua warga terlibat dari ibu-ibu dan bapak-bapaknya” terang Samian.
Upaya kerjasama ini berbuah hasil, RT 11 didapuk sebagai pemenang Kompetisi Sahabat Sampah 2018 yang diikuti oleh sebanyak 49 RT di kelurahan Senipah. Hal ini diakui Samian tak lepas adanya dukungan dari KKKS Eni Muara Bakau yang memberikan pelatihan singkat membuat taman bunga, bibit bunga, design taman, pelatihan pengelolaan sampah dan hidup sehat dengan pemanfaatan sampah serta pengurangan sampah di skala rumah tangga.
“Hasilnya, Kampung Kamal dapat mewujudkan desa taman bunga dan bebas sampah, serta RT 11 menjadi pemenang Kompetisi Sahabat,“ tandas Samian.
Sebastian Julius selaku Manager Senior Kehumasan SKK Migas Kasul sangat terkesan dengan keberadaan Kampung Kamal yang Nampak asri. Tim SKK Migas yang melihat langsung keberadaan Kampung Kamal merasakan sendiri kebersihan lingkungan serta suasana nyaman dan tentram.
Bunga-bunga tertata rapi di depan pekarangan rumah setiap warga. Bukan itu saja, warga juga memanfaatkan halaman rumahnya dengan berbagai tanaman sayuran dan buah untuk dikonsumsi sendiri.
“Kampung Kamal ini luar biasa sekali enak untuk dipandang, bersih dan berwarna. Sehingga kegiatan aktivitas keseharian pun menjadi lebih menyenangkan rasanya bagi masyarakat jika hal ini terus dipertahankan,“ ujar Sebastian.
Dirinya berharap kampung-kampung disekitarnya dapat juga melakukan hal serupa seperti Kampung Kamal. Hal ini dibutuhkan partisipasi masyarakat secara luas. Kesadaran kebersihan lingkungan menjadi kunci sukses jika setip kawasan mau berbenah lebih baik. Terkait program Sahabat Sampah yang telah diinisiasi Eni, Sebastian meminta untuk dapat ditularkan di kelurahan dan kecamatan lainnya. (ikl/vie)
