BALIKPAPAN-Blangko kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan kosong. Kondisi ini menyusul kekosongan stok blangko e-KTP di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hingga Agustus ini, ada sebanyak 25 ribu keping e-KTP yang belum dicetak.
“Makanya harus menunggu antrean yang sekarang telah sampai 25 ribu lebih. Dari pusat saja, sekali pengiriman hanya mengalokasikan 500 blangko,” kata Plt Kepala Disdukcapil Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi kepada media ini, kemarin (9/8).
Menurut Helmi, jumlah itu tidak mencukupi, mengingat masyarakat yang melakukan perekaman e-KTP dalam sehari saja bisa mencapai 200-300 orang. “Makanya kami sudah mengajukan ke pemerintah pusat untuk menambah blangko KTP elektronik lagi. Tapi memang belum ada informasi terkait penambahan blangko ini,” jelasnya. Untuk itu, Disdukcapil terpaksa kembali memberikan surat keterangan (suket) bagi warga yang belum menerima e-KTP.
Menurut Helmi, secara hukum, suket dapat dipertanggungjawabkan untuk menggantikan penggunaan e-KTP pada pengurusan administrasi di perbankan atau lainnya. “Secara hukum, suket sama dengan e-KTP, jadi tidak masalah,” aku Helmi.
Selain memberlakukan suket sebagai pengganti e-KTP, Disdukcapil Balikpapan juga memperpanjang jadwal pengambilan e-KTP bagi warga yang telah melakukan perekaman. “Kalau ada yang mengurus Agustus ini, maka kita kasih jadwal pengambilan agak panjang sampai Januari,” ujarnya.
Dia berharap, pemerintah pusat dapat melakukan penambahan stok blangko e-KTP pada tahun ini, sehingga daftar antrean dapat dikurangi. “Kalau informasi akan ada pengadaan e-KTP pada APBN Perubahan 2019,” tandasnya. (cha/vie/k1)
