PENAJAM-Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah selesai. Sebanyak 25 calon anggota DPRD PPU terpilih telah ditetapkan oleh KPU PPU pada Juli lalu. calon legislatif (caleg) terpilih tersebut tinggal menunggu jadwal pelantikan yang rencananya digelar bulan ini.
Badan Pengawas Pemiliham Umum (Bawaslu) PPU mengapresiasi kepada seluruh warga Benuo Taka yang telah berpartisipasi menyukseskan penyelenggaraan agenda lima tahunan tersebut dengan menyalurkan hak suaranya. Tingkat partisipasi pemilih di Pemilu 2019 tertinggi di Kalimantan Timur (Kaltim) yang mencapai 79,87 persen.
Jumlah partisipasi pemilih tersebut mengalami peningkatan dibandingkan Pilkada PPU 2018 hanya 70 persen dan Pemilu 2014 hanya 74 persen.
“Jumlah partisipasi pemilih di pemilu mengalami peningkatan dibandingkan Pilkada 2018 dan Pemilu 2014,†kata Koordinator Divisi Pengawasan, Hubungan Antar Lembaga dan Humas Bawaslu PPU, Mohammad Khazin, pada media ini, Senin (12/8).
Untuk mempertahankan atau meningkatkan pencapaian partisipasi pemilih sebesar 79,87 persen tersebut pada pelaksanaan Pilbup, Pilgub dan Pemilu yang akan datang bukan perkara mudah. Khazin menyatakan, peningkatan partisipasi pemilih setiap agenda pemilu dan pilkada merupakan tugas utama penyelenggara, yakni KPU dan Bawaslu.
“Ini tugas KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu untuk mempertahan dan meningkatkan partisipasi pemilih,†ujarnya.
Meskipun Pemilu 2019 telah terselenggarakan dan PPU tidak masuk dalam daftar Pilkada 2020, Khazin menyatakan, Bawaslu PPU tetap mengagendakan kegiatan pendidikan politik dan rencanaya akan dilaksanakan tahun ini. Â
“Kedepan tetap ada program pendidikan politik. Sasaran utamanya adalah calon pemilih pemula. Karena tidak menutup kemungkinan DPT (daftar pemilih tetap) akan mengalami kenaikan pada Pilkada 2023 mendatang. Calon pemilih pemula yang menjadi sasaran program pendidikan politik utamnya anak berusia 14 tahun, 15 tahun, 16 tahun. Karena pilkada yang akan datang mereka telah memiliki hak suara dan termasuk pemilih pemula,†terangnya.
Khazin berharap, Bawaslu Pusat menjadikan pendidikan politik sebagai program berkelanjutan yang dilaksanakan setiap tahun. “Kami berharap anggaran dari pusat untuk program pendidikan politik dialokasikan setiap tahun,†harapnya. (**/kad)