Sedapnya Omzet Bumbu Jadi

- Rabu, 14 Agustus 2019 | 10:41 WIB

BALIKPAPAN- Pembagian daging kurban mendongkrak permintaan bumbu siap pakai alias bumbu jadi. Pasalnya bumbu siap pakai memungkinkan aktivitas memasak olahan daging kurban menjadi praktis.

Wahyu, pedagang bumbu praktis di kawasan Pandansari mengatakan, volume permintaan meningkat hingga Selasa (13/8). "Sejak Kamis sudah ramai karena untuk kebutuhan lebaran lalu. Semakin ramai setelah pembagian daging kurban," ucapnya ditemui di sela aktivitasnya berjualan, kemarin (13/8).

Menjelang lebaran lalu, aneka bumbu masakan diburu. Volume produksinya yang mengalami peningkatan signifikan. "Bumbu lengkuas paling banyak dipakai. Produksinya 100 kg ludes dalam waktu tiga hari, padahal hari biasa, tiga hari hanya 50 kg," ujar Wahyu.

Begitu juga untuk bumbu bawang putih, menjelang lebaran lalu 200 kilogram ludes terjual dalam waktu tiga hari. Sementara saat kondisi normal hanya 20 kg untuk rentang waktu selama sepekan. Bukan cuma itu, waktu berjualannya pun menjadi lebih lama. Mulai pukul 05.00 Wita hingga 22.00 Wita.

Adapun saat Iduladha hingga kemarin, bumbu masakan yang diburu konsumen semakin spesifik. Rendang dan rawon jadi favorit. Dia memperkirakan, permintaan akan terus mengalir hingga akhir pekan. "Karena daging kurbannya masyarakat masih banyak. Kemungkinan belanja bumbu jadi juga masih tinggi," papar Wahyu yang berjualan didampingi istrinya.

Sayang, melejitnya harga keluwak yakni bumbu yang menghasilkan warna hitam alami, acap digunakan untuk membuat rawon, menjadikan komponen bumbu yang dijualnya menjadi berkurang. "Sejak Senin kemarin enggak jual bumbu keluwak karena harganya mahal akibat stoknya kosong. Per karung isi 50 kg harganya sudah Rp 1 juta biasanya Rp 700 ribu," ujarnya merinci.

Pun begitu untuk bumbu cabai dan bumbu cabai keriting, terhitung sejak Selasa kemarin ia menghentikan penjualan. "Tahu sendiri harga cabai sekarang mahalnya minta ampun. Susah jualnya, dikasih sedikit konsumen nanti ngeluh, mau naikkan harga tambah ngeluh lagi. Sebelumnya masih jual termasuk lebaran kemarin kebetulan punya stok tapi sekarang sudah habis," tandasnya.

Maklum saja harga aneka bumbu masakan dijual mulai Rp 5 ribu per porsi. Harga tersebut lanjut dia tidak memungkinkan untuk memasukkan keluwak, cabai keriting atau cabai sebagai campuran bumbu masakan.

Dikatakannya, bumbu cabai keriting diburu untuk campuran bumbu rendang. Sedangkan cabai dibeli untuk campuran bumbu rica dan pembuatan sambal seperto soto, rawon, bakso, dan lainnya.

Setali tiga uang, Hj Sukma, pedagang bumbu praktis di Pasar Pandansari juga mencatatkan lonjakan permintaan sejak lebaran lalu hingga kemarin. "Kalau Idulfitri, permintaan tinggi menjelang hari raya, setelah itu kembali normal tapi kalau Iduladha pembelian ramai saat menjelang hingga satu minggu setelah hari raya bahkan lebih karena ada pembagian daging kurban," seru wanita yang mengaku sudah 30 tahun menggeluti usahanya.

Namun dia menegaskan, volume permintaan kedua momentum tersebut berbanding lurus. "Sama-sama ramai. Kalau Idulfitri lebih singkat tapi permintaan membeludak sedangkan Iduladha waktunya lebih lama karena ada pembagian daging kurban tadi, jadi setelah hari raya tetap ramai," gebunya sembari melayani pembeli.

Disebutkan, H-3 Iduladha hingga kemarin, total ada 700 ember olahan bumbu yang berhasil dijual. Jumlah itu dihimpun dari dua outlet yakni di Pasar Pandansari dan lantai dasar Rapak Plaza. Dia memperkirakan total 1.000 ember bumbu bakal terjual periode Iduladha tahun ini. Jumlah itu sama dengan realisasi penjualan Idulfitri lalu.

Bumbu rawon, konro, rendang, coto Makassar menjadi pilihan favorit para pelanggannya. Naiknya harga bahan baku seperti cabai dan keluwak tidak menghambat usahanya. "Karena sudah distok sejak jauh hari. Produksinya selalu dalam jumlah besar otomatis selalu stok bahan baku dalam jumlah banyak juga," tuturnya.

Tak hanya kalangan rumah tangga, bumbu olahannya juga menjadi andalan sejumlah pedagang makanan jadi. "Karena bumbunya ini sudah masak. Jadi tinggal dicampur dengan bahan utama," urainya.

Salah seorang pembeli, Diana mengaku untuk urusan menu makanan ia kerap mengandalkan bumbu praktis. "Enggak ribet, murah juga karena Rp 10 ribu sudah dapat bumbu lengkap dan enak. Untuk ibu muda seperti saya, apalagi yang enggak tahu resep, bumbu jadi pilihannya," kata Diana yang berbelanja bumbu rendang.

Halaman:

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X